Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Pastikan Jangan Ada Penyusupan di Taman BMW

Kompas.com - 02/08/2017, 14:24 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan akan segera merealisasikan rencana pembangunan stadion berstandar internasional di Taman BMW, Sunter, Jakarta Utara.

Hal itu menyusul selesainya penertiban yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta terhadap sejumlah bedeng yang sempat didirikan warga di taman tersebut.

Dia meminta Pemprov DKI Jakarta tetap mengawasi lahan itu agar tak lagi digunakan warga untuk membangun permukiman.

"Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh aparat yang menyelesaikan kesiapan Taman BMW. Ini sudah lama ditunggu, kesiapan lahan sudah final. Pastikan jangan ada penyusupan kembali ke dalam," ujar Sandiaga saat ditemui di Jakarta Timur, Rabu (2/8/2017).

Sandiaga mengatakan, dengan selesainya permasalahan lahan, ia bisa langsung merealisasikan pembangunan stadion yang digadang-gadang memiliki fasilitas layaknya Stadion Old Trafford, markas klub asal Inggris, Manchester United.

Baca: Menanti Pembangunan Stadion di Lahan Taman BMW

Dalam proses pembangunan stadion itu, Pemprov DKI akan bekerjasama dengan pihak swasta dengan sistem kemitraan.

"Kami berikan lahan dan dunia usaha yang akan mengelola dalam konsep kemitraan," ujar Sandiaga.

Pemerintah Kota Jakarta Utara menertibkan bangunan semi permanen yang berdiri di Taman BMW, Jakarta Utara pada Senin (1/8/2017).

Rencana penertiban itu sempat diundur dengan sejumlah alasan. Hal itu juga yang membuat pembangunan stadion yang direncanakan Pemprov DKI juga harus tertunda.

Sandiaga bersama gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan dalam kampanyenya berjanji untuk membangun stadion berstandar internasional dengan fasilitas yang lengkap.

Baca: Taman BMW Akan Dijaga Petugas Gabungan Sampai Stadion Mulai Dibangun

Kompas TV Pemprov DKI Pastikan Bukit Duri Tetap Digusur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com