JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi mengatakan, hingga hari ini proses relokasi ribuan makam di kawasan Kampung Teko atau Kampung Apung, Jakarta Barat belum juga menemui solusi yang jelas.
Anas mengatakan, hingga kini petugas masih kesulitan menemukan letak kerangka manusia di kawasan tersebut.
"Karena emang udah lama kerendem, kalau makam (pemeluk agama) Budha itu kan ada nisannya, kalau yang Islam kan enggak boleh, rata," ujarnya ketika ditemui di Kantor Kejaksaan Negeri Jakarta Barat, Rabu (2/7/2017).
Meski demikian, ia memastikan proses relokasi makam akan terus dilanjutkan mengingat pendataan terhadap ribuan makam yang terdapat di kawasan tersebut telah dilakukan.
"Makam itu kurang lebih 2000 Islam, 2000 Budha. Siap dipindahkan ke tegal alur oleh Dinas Pemakaman. Tinggal nunggu anggaran pemindahannya aja. Udah ada pendataan untuk makam," kata dia.
Sebelumnya, pemindahan 3.810 makam terendam akibat banjir permanen di Kampung Teko atau Kampung Apung, Jakarta Barat, dijanjikan benar-benar rampung dalam Oktober 2014 lalu.
"Ini tinggal tunggu ABT (Anggaran Belanja Tambahan) turun, koordinasi sudah dilakukan ke Mendagri dan sebagainya," tutur Anas, Jumat (10/10/2014).
Baca: Dari 3.810 Makam Terendam di Kampung Apung, Ahli Waris yang Terdata Hanya 300 Orang
Pengerjaan untuk pemindahan makam di Kampung Apung memang terkendala anggaran. Adapun pengerjaan tersebut telah terhenti Juli 2014, yang seharusnya sudah bisa selesai di bulan September.
Pada 26 Maret 2014 lalu, pengeringan kawasan Kampung Apung itu dimulai oleh sebuah tim gabungan yang terdiri dari Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Barat, Suku Dinas Kebersihan, Satpol PP Jakarta Barat, Polsek Cengkareng, dan TNI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.