Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Diminta Buka Aduan Elektronik untuk Pengendara Terobos Trotoar

Kompas.com - 02/08/2017, 15:29 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Pejalan Kaki menyarankan agar pelaksanaan bulan tertib trotoar yang diinisiasi Pemprov DKI Jakarta, dibarengi dengan reformasi sistem elektronik di tubuh kepolisian.

"Kepolisian harus mempercepat electronic law enforcement (ELE)," kata Pendiri Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus ketika dihubungi, Rabu (2/8/2017).

Electronic law enforcement ataupenegakan hukum melalui sistem elektronik ini nantinya akan melibatkan partisipasi masyarakat mirip seperti Qlue.

Warga yang melihat adanya kendaraan melanggar bisa memotretnya sebagai bukti dan mengirimnya ke polisi. Polisi kemudian bisa menindaknya tanpa harus ke lapangan, yakni cukup dengan mencatatnya.

"Pada saat masyarakat mau memperpanjang STNK ataupun SIM itu bisa ditagih juga pelanggarannya. Kalau membantah tinggal dibuka data-datanya, ini lho pernah parkir di trotoar, pernah melanggar zebra cross," ujar Alfred.

Baca: Pendapat Pejalan Kaki tentang Trotoar yang Ideal

Jika denda tagihan cukup besar, menurut Alfred ini akan berimbas pada kesadaran masyarakatnya untuk tidak melanggar dan saling mengawasi.

Alfred menyebut saat ini kepedulian masyarakat amat tinggi dan perlu dimanfaatkan. Setiap harinya, media sosial Koalisi Pejalan Kaki menerima hingga 500 laporan.

Ia berharap sistem pendataan yang terpadu mampu membantu mengentaskan masalah rendahnya kesadaran akan ketertiban.

"Saya kira banyak sekali ahli IT yang bisa merancang sistem yang connecting (terhubung) antara kepolisian, Dinas Perhubungan, dan Badan Pajak dan Pendapatan Daerah," kata Alfred.

Baca: Pembangunan Trotoar Ideal di Jakarta Perlu Biaya Rp 5 Juta Per Meter

Kompas TV Komunitas Pejalan Kaki Gelar Aksi Penyelamatan Trotoar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com