JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Abraham "Lulung" Lunggana mengatakan akan mendirikan Majelis As Syura. Nama itu merujuk pada Surat As Syura dalam Alquran yang artinya musyawarah.
Menurut Lulung, Majelis As Syura akan mendesak dua kubu PPP, yakni kubu Djan Faridz dan Romahurmuziy, untuk islah atau rekonsiliasi.
"Sebentar lagi saya buat yang namanya Majelis As Syura. Substansinya ini untuk meminta, mendesak kepada mereka berdua untuk islah, rekonsiliasi," kata Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2017).
Lulung mengatakan, Majelis As Syura akan diisi oleh politikus PPP yang berbasis pemilih. Dia membantah majelis itu justru akan menambah kubu baru di tubuh PPP.
"Tidak (menambah kubu), ini PPP yang kultural. Kultural itu berbasis pemilih, non-struktur," kata dia.
Lulung mengatakan, perselisihan di tubuh PPP harus segera diselesaikan. Jika PPP terus terbelah, Lulung khawatir PPP tidak akan mendapatkan suara di parlemen (parliamentary threshold minimal 3 persen).
Jika PPP tidak juga islah, Lulung menyebut Majelis As Syura akan menentukan sikap untuk mendukung calon dalam pemilihan legislatif.
"Kalau mereka tidak mau melakukan islah, kami sepakat PPP kultural berbasis pemilih akan menentukan sikap untuk memilih siapa nantinya di masa depan," kata Lulung.
Baca juga: Lulung Tak Berani Lagi Memakai Jas PPP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.