"Tahun 2016, kita sudah bangun di Jalan Jatibaru, kawasan Blok M, Pluit Karang, dan di Rawamangun dekat terminal ya tepatnya di Jalan Paus," ujar Rini.
(baca: Pembangunan Trotoar Ideal di Jakarta Perlu Biaya Rp 5 Juta Per Meter)
Baru 2,6 persen yang diperbaiki
Hingga 2016, baru 2,6 persen trotoar yang diperbaiki dari panjang jalan mencapai 2.600 kilometer. Rini mengatakan jalan mencapai cita-cita memiliki trotoar ideal di seluruh Jakarta masih sangat panjang apalagi jika hanya mengandalkan APBD.
Dinas Bina Marga kemudian menggunakan dana koefisien lantai bangunan (KLB) dan corporate social responsibility (CSR) untuk memperbaiki trotoar. Dana KLB pernah digunakan untuk pembangunan Simpang Susun Semanggi dan sisa dana pembangunan simpang susun itu dialokasikan untuk pembangunan trotoar di Jalan Sudirman.
Trotoar di kawasan Kota Tua rencananya juga akan dibangun dengan dana KLB.
"Jadi solusi lain adalah mencari pendanaan dari pihak swasta. Misalnya dengan dana KLB, kami cari anggaran lain untuk mempercepat pembangunan trotoar," ujar Rini.
Adapun, untuk membangun trotoar ideal, Rini mengatakan anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 1,5 juta hingga Rp 5 juta per meter persegi.
Jika hanya membangun trotoar tanpa saluran, boks utilitas, dan ducting, anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 1,5 juta per meter persegi.