Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Underpass" di Stasiun Sudimara dan Pondok Ranji Mulai Dioperasikan

Kompas.com - 07/08/2017, 09:19 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - PT KAI Daerah Operasi I Jakarta merampungkan pembangunan underpass di Stasiun Sudimara dan Stasiun Pondok Ranji.

Pada Senin (7/8/2017), underpass ini sudah bisa digunakan untuk berpindah peron tanpa menyeberangi rel seperti sebelumnya.

Kedua stasiun ini masuk dalam rute commuter line relasi Tanah Abang-Serpong hingga Parung Panjang, dan Rangkas Bitung.

Di Stasiun Sudimara, penumpang tujuan Tanah Abang yang masuk dari pintu Pasar Sudimara tidak perlu lagi khawatir tertinggal kereta atau nekat memanjat peron di ujung.

(Baca juga: Ada "Underpass", Penumpang Tetap Harus Seberangi Rel di Stasiun Tebet)

Dari automatic gate, penumpang bisa ke kiri untuk mengakses tangga turun ke underpass. Begitu juga dengan penumpang yang masuk dari pintu Ciputat. Mereka tidak bisa lagi menyeberangi rel peron 3.

Mereka harus melewatu lorong dan turun ke underpass. Kendati demikian, penyeberangan melewati rel belum ditutup permanen.

Underpass Stasiun Pondok Ranji yang baru dioperasikan pada Senin, (7/8/2017).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Underpass Stasiun Pondok Ranji yang baru dioperasikan pada Senin, (7/8/2017).
Tiang pembatas yang bisa dilepas pasang digunakan untuk menghalau penumpang. Pantauan Kompas.com, beberapa ibu hamil dan membawa anak, serta lansia, masih diperbolehkan menyeberangi rel.

Begitu pula di Stasiun Pondok Ranji, penumpang arah Tanah Abang pada pagi hari yang biasa bertaruh nyawa menyeberangi rel ketika kereta sudah dekat, kini bisa menggunakan underpass yang tangganya terletak di tengah peron.

Sayangnya, pengerjaan di Stasiun Pondok Ranji belum selesai. Peron di tembok underpass masih berupa besi dan tiang tidak permanen.

Petugas keamanan menutup akses penyeberangan rel di Stasiun Sudimara, Senin (7/8/2017).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Petugas keamanan menutup akses penyeberangan rel di Stasiun Sudimara, Senin (7/8/2017).
Pekerja terlihat masih membangun dinding dari batu kali sebagai peron baru. Desain kedua terowongan ini pun mirip seperti Stasiun Tebet yang telah lebih dulu merampungkan terowongannya.

(Baca juga: Begini Penampakan "Underpass" di Stasiun Tebet)

Adapun terowongan tersebut dilengkapi tangga. Tidak ada eskalator atau lift di sana.  Temboknya menggunakan keramik bermotif batu alam warna cokelat.

Alasnya, menggunakan lantai keramik. Ada kipas angin dan lampu yang membantu sirkulasi udara dan cahaya di dalam terowongan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com