Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Kasie Intel Kejari Jakbar, Guru Honorer Peras Kepala Sekolah

Kompas.com - 07/08/2017, 10:00 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang oknum guru honorer berinisial AM (36) nekat mengaku sebagai kasie intel Kejaksaan Negeri Jakarta Barat untuk memeras korbannya yang merupakan kepala sekolah di salah satu sekolah swasta di Jakarta Barat.

"Jadi AM ini adalah guru honorer di sebuah SMP Negeri di Jakbar tapi berdomisili di Tanggerang. Pelaku ini tidak bekerja di satu sekolah yang sama dengan korbannya," ujar Kasie Intel Kejari Jakbar Teguh saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/8/2017).

(Baca juga: Diduga Lakukan Pemerasan, Kapolsek Pamulang Dicopot)

Ia mengatakan, kejadian tersebut berawal ketika pelaku menelepon korban dengan mengaku sebagai kasie intel Kejaksaan Negeri Jakarta Barat dan mengatakan bahwa salah seorang guru di sekolah swasta tersebut melakukan pencabulan terhadap salah seorang siswi sekolah tersebut pada 2012.

Pelaku, kata dia, kemudian meminta uang Rp 150 juta kepada calon korbannya dengan janji akan menghentikan kasus tersebut.

Merasa diperas, sang korban melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Kembangan dan pihak Kejaksaan Negeri Jakarta Barat.

"Saat itu korban kami minta melakukan kesepakatan bertemu dengan pelaku dan akhirnya AM dibekuk jajaran Tim III Reskrim Polsek Metro Kembangan dan Kejari Jakarta Barat," kata Teguh.

Ia mengatakan, pelaku dibekuk di salah satu restoran siap saji di kawasan Puri Kembangan, Minggu (6/8/2017), pukul 22.50 WIB, atau sesaat setelah menerima uang dari korban.

Yose Ananda, anggota Intel Kejaksaan Negeri Jakarta Barat yang berada di lokasi penangkapan saat itu pun menegaskan bahwa pelaku bukan oknum dari Kejari Jakarta Barat.

“Bukan, dia bukan dari institusi kami. Dari identitas pelaku dia warga Jalan Kakap Raya Nomor 74, Karawaci Baru, Kota Tangerang dan mengaku sebagai guru honorer,” kata Yose saat dihubungi, Senin.

(Baca juga: Kepala Desa Jadi Tersangka Utama Kasus Pemerasan Pembuatan Sertifikat Tanah)

Sampai saat ini, pelaku masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polsek Metro Kembangan dengan barang bukti uang tunai Rp 5.000.000 dan telepon seluler yang digunakan pelaku untuk melakukan aksinya. "Untuk perkembangan kasus ini akan kami informasikan," ujar Teguh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com