Di tempat ini, para siswanya lebih ditekankan untuk belajar dengan terlibat dalam sebuah proyek. Tentu saja yang terkait dengan bidang teknologi.
"Lebih ditekankan pada STEM, science, technology, engineering, math," ujar seorang guru, Agus Kurniawan, saat ditemui pada Jumat (4/8/2017).
(baca: Selain Menang Kontes Robot, Siswa Madrasah Aliyah di Depok Pernah Diundang NASA)
Pada 2012, Agus menyebut Kementerian Agama menawarkan agar MA Technonatura dilegalkan sebagai lembaga pendidikan resmi di bawah Kemenag.
Meski demikian, Kemenag tidak memaksa pengelola madrasah menyamakan pola pembelajaran. Mereka tetap diberi keleluasaan untuk tetap menerapakan sistem pembelajaran seperti saat masih berbentuk homeschooling.
"Kemenag melihat Technonatura sebagai madrasah yang unik. Kemudian Kemenag mengajak kami bergabung karena ada nama madrasahnya. Jadi secara legal institusi di bawah Kemenag," ujar Agus.
Data pengelola menyebutkan saat ini MA Technonatura memiliki 30 siswa, terdiri dari 15 siswa kelas X; 6 siswa kelas XI; dan 9 siswa kelas XII.
Tidak hanya MA, Techonatura juga membuka kelas untuk tingkat madrasah ibtidaiyah (setingkat SD) dan madrasah tsanawiyah (setingkat SMP).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.