Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rezeki Musiman bagi Pedagang Bendera Jelang HUT RI...

Kompas.com - 08/08/2017, 09:49 WIB
Lila Wisna Putri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang perayaan HUT RI ke-72, pedagang musiman yang menjual pernak-pernik khas hari kemerdekaan pun bermunculan.

Beberapa pedagang terlihat menjajakan atribut perayaan HUT RI di sepanjang jalan menuju Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, mulai dari bendera merah putih beragam ukuran, tiang bendera, hingga umbul-umbul berwarna warni yang dipajang untuk menarik calon pembeli.

Harga yang ditawarkan pun beragam, yakni antara Rp 30.000 hingga ratusan ribu rupiah.

"Tergantung sama benderanya atau umbul-umbul yang seperti apa, per satuan bisa dijual Rp 30.000. Umbul-umbul yang biasanya ditaruh di pagar dan gedung mulai Rp 100.000 per meter," ujar Jaja, salah satu pedagang atribut kemerdekaan, saat ditemui di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (7/8/2017).

Rezeki musiman

Jaja mengakui, ia memanfaatkan momen menjelang HUT RI ini dalam mencari penghasilan tambahan. Sejak akhir Juli lalu, kata dia, permintaan akan bendera dan umbul-umbul sudah meningkat.

"Sekarang sudah enggak begitu banyak, sekitar akhir Juli sampai tanggal 1 (Agustus) kemarin ramai," ujar Jaja.

(Baca juga: Djarot: Banyak RW Tergerak Lakukan Upacara 17 Agustus)

Peningkatan pemasukan juga dialami Wela, salah satu pedagang bendera dan umbul-umbul di Pasar Senen. Dalam sebulan terakhir, pendapatannya meningkat hingga 50 persen.

"Setiap hari ada yang beli dan pasti habis. Lagi sibuk-sibuknya. Sudah dari Juli kemarin, karena 15 hari sebelum (hari) kemerdekaan kan sudah harus pasang (bendera)," ujar Wela saat ditemui di tokonya di Pasar Senen Jaya, Jakarta Pusat, Senin (7/8/2017).

Penjual musiman atribut kemerdekaan di sepanjang Jalan Bekasi Barat, Pasar Jatinegara, Jakarta Timur. Senin (7/8/2017).Lila Wisna Putri Penjual musiman atribut kemerdekaan di sepanjang Jalan Bekasi Barat, Pasar Jatinegara, Jakarta Timur. Senin (7/8/2017).
Wela biasa menyiapkan 1.000 meter kain jahitan bendera dan umbul-umbul merah putih tiap harinya untuk dijual atau memenuhi pesanan. Ia dibantu empat orang dalam menyiapkan barang dagangan.

"Sudah sebulan ini lembur terus, jahit (bendera dan umbul-umbul) sampai pagi penuhi pesanan, Alhamdulillah," ujarnya.

Tertib berjualan

Mengingat adanya aturan "Bulan Tertib Trotoar" selama Agustus 2017, para pedagang diingatkan untuk tidak menggelar lapak di sepanjang trotoar atau badan jalan.

Pada tahun sebelumnya, para penjaja atribut kemerdekaan musiman ini menggelar lapak di pinggir jalan atau menggunakan gerobak.

"Jadi kita atur dagangan di atas sini, ini yang biasanya jadi tempat tanaman. Tidak boleh gelar lapak dan dagang pagi-pagi kata petugas," ujar Doni, pedagang lainnya.

(Baca juga: Jelang 17 Agustus, Wali Kota Jakut Minta Taman BMW Dipercantik)

Meskipun begitu, baik Doni maupun Jaja mengatakan bahwa satpol PP kerap datang untuk menertibkan dan mengimbau para pedagang.

"Asal enggak bikin macet, ini juga dagangan enggak digelar. Dipajang saja antar-pohon. Enggak ganggu orang jalan atau kendaraan lewat," ujar Jaja.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, para pedagang memang terlihat tidak menggangu jalur pejalan kaki.

Dagangan pun ditata rapi sehingga tidak mengganggu pengguna jalan dan pengendara kendaraan bermotor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com