JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang perayaan HUT RI ke-72, pedagang musiman yang menjual pernak-pernik khas hari kemerdekaan pun bermunculan.
Beberapa pedagang terlihat menjajakan atribut perayaan HUT RI di sepanjang jalan menuju Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, mulai dari bendera merah putih beragam ukuran, tiang bendera, hingga umbul-umbul berwarna warni yang dipajang untuk menarik calon pembeli.
Harga yang ditawarkan pun beragam, yakni antara Rp 30.000 hingga ratusan ribu rupiah.
"Tergantung sama benderanya atau umbul-umbul yang seperti apa, per satuan bisa dijual Rp 30.000. Umbul-umbul yang biasanya ditaruh di pagar dan gedung mulai Rp 100.000 per meter," ujar Jaja, salah satu pedagang atribut kemerdekaan, saat ditemui di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (7/8/2017).
Rezeki musiman
Jaja mengakui, ia memanfaatkan momen menjelang HUT RI ini dalam mencari penghasilan tambahan. Sejak akhir Juli lalu, kata dia, permintaan akan bendera dan umbul-umbul sudah meningkat.
"Sekarang sudah enggak begitu banyak, sekitar akhir Juli sampai tanggal 1 (Agustus) kemarin ramai," ujar Jaja.
(Baca juga: Djarot: Banyak RW Tergerak Lakukan Upacara 17 Agustus)
Peningkatan pemasukan juga dialami Wela, salah satu pedagang bendera dan umbul-umbul di Pasar Senen. Dalam sebulan terakhir, pendapatannya meningkat hingga 50 persen.
"Setiap hari ada yang beli dan pasti habis. Lagi sibuk-sibuknya. Sudah dari Juli kemarin, karena 15 hari sebelum (hari) kemerdekaan kan sudah harus pasang (bendera)," ujar Wela saat ditemui di tokonya di Pasar Senen Jaya, Jakarta Pusat, Senin (7/8/2017).
"Sudah sebulan ini lembur terus, jahit (bendera dan umbul-umbul) sampai pagi penuhi pesanan, Alhamdulillah," ujarnya.
Tertib berjualan
Mengingat adanya aturan "Bulan Tertib Trotoar" selama Agustus 2017, para pedagang diingatkan untuk tidak menggelar lapak di sepanjang trotoar atau badan jalan.
Pada tahun sebelumnya, para penjaja atribut kemerdekaan musiman ini menggelar lapak di pinggir jalan atau menggunakan gerobak.
"Jadi kita atur dagangan di atas sini, ini yang biasanya jadi tempat tanaman. Tidak boleh gelar lapak dan dagang pagi-pagi kata petugas," ujar Doni, pedagang lainnya.
(Baca juga: Jelang 17 Agustus, Wali Kota Jakut Minta Taman BMW Dipercantik)
Meskipun begitu, baik Doni maupun Jaja mengatakan bahwa satpol PP kerap datang untuk menertibkan dan mengimbau para pedagang.
"Asal enggak bikin macet, ini juga dagangan enggak digelar. Dipajang saja antar-pohon. Enggak ganggu orang jalan atau kendaraan lewat," ujar Jaja.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, para pedagang memang terlihat tidak menggangu jalur pejalan kaki.
Dagangan pun ditata rapi sehingga tidak mengganggu pengguna jalan dan pengendara kendaraan bermotor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.