Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokumen Palsu yang Diproduksi di Tambora Sulit Terdeteksi di Labfor

Kompas.com - 08/08/2017, 17:46 WIB
Sherly Puspita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Direskrimum Polda Jawa Barat, Kombes Pol Umar Surya Fana mengatakan, dokumen palsu yang diproduksi di sebuah rumah di gang Siaga 1, Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat, sulit dideteksi melalui pengujian di laboratorium forensik (labfor).

Dia mengatakan, dokumen-dokumen yang dipalsukan di lokasi tersebut sangat mirip dengan dokumen asli. Dokumen palsu itu dicetak dengan tanda hologram dan huruf model embose (timbul) yang rapi.

"Bahkan produsen dokumen palsu ini telah memiliki stok kertas dari berbagai tahun sehingga ini sangat sulit dideteksi keasliannya di labfor," ujar Umar, Selasa (8/8/2017).

Umar menjelaskan, pengujian dokumen hanya dapat dilakukan dengan mengecek data penerbitan dokumen dari instansi terkait.

"Jadi kami harus cek ke instansi yang mengeluarkan, sudah pernah dikeluarkan belum dokumen dengan nomor sekian, kalau ada nomor ganda berarti palsu," kata dia.

(baca: Polisi Temukan Markas Pembuatan Surat Palsu di Tubagus Angke)

Menurut Umar, kasus pencetakan dokumen palsu ini terungkap berdasarkan kasus penipuan dengan modus operandi menggunakan surat sertifikasi palsu guru untuk digadaikan di sebuah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Jawa Barat.

"Awalnya, kami ingin menelusuri tentang pencetakan surat sertifikasi palsu, ternyata yang kami temukan lebih dari itu. Ada KTP, SKCK, KK, surat tanah bahkan ijazah," ucap Umar.

Dalam kasus ini, polisi telah mengamankan YY sebagai agen yang menawarkan jasa pemalsuan dokumen dan TM yang mencetak dokumen palsu di Tambora, Jakarta Barat.

Hingga saat ini polisi masih mengejar pemilik rumah yang dijadikan markas pencetakan dokumen tersebut yang berinisial T.

Dalam kasus ini para pelaku yang dibekuk bisa dijerat dengan pasal 263 dan atau 372 dan 378 KUHP tentang penggelapan dan penipuan dengan ancaman hukuman enam tahun penjara.

Kompas TV Direktorat Kriminal Umum Polda Jawa Barat menangkap pelaku pembuat KTP elektronik palsu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com