Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Denda bagi Penerobos Koridor 13, DPRD DKI Minta Dimatangkan Dulu

Kompas.com - 09/08/2017, 12:13 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Syarifuddin mengingatkan agar Dinas Perhubungan DKI Jakarta tidak langsung menindak pengendara yang menerobos jalan layang Koridor 13 Transjakarta (Kapten Tendean-Ciledug).

Dia meminta Dishub DKI mematangkan rencana itu terlebih dahulu dan menyosialisasikannya kepada masyarakat.

"Jangan sampai sosialisasi kurang, masyarakat langsung tindak di tempat tanpa adanya publikasi yang matang," ujar Syarifuddin di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (9/8/2017).

(Baca juga: Dishub DKI Usul Penerobos Koridor 13 Didenda Rp 500 Ribu)

Syarifuddin meminta Dishub DKI juga membahas rencana itu bersama Komisi B yang memang membidangi soal perhubungan.

Sebagai penyelenggara pemerintahan daerah, lanjut Syarifuddin, legislatif juga harus dilibatkan dalam merumuskan kebijakan yang akan direalisasikan.

"Sebelum melaksanakan realisasi, ada duduk bareng dengan kami, nanti permasalahan-permasalahan ini harus kami musyawarahkan sehingga masyarakat akan tahu," kata Syarifuddin.

(Baca juga: Menyusuri Koridor 13, Jalan Layang 9 Km Transjakarta Ciledug-Tendean..)

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah sebelumnya mengusulkan, pengendara yang menerobos jalan layang Koridor 13 ditindak tegas. Andri ingin para pelanggar dikenakan denda maksimal sebesar Rp 500.000.

"Kami akan meminta kepada polisi kalau kejadian, tilang biru saja Rp 500.000," ujar Andri, Selasa (8/8/2017).

Andri mengatakan, petugas Dishub DKI Jakarta akan berjaga di akses masuk jalan layang Koridor 13 untuk mencegah adanya kendaraan yang menerobos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com