TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang mengusulkan agar perpanjangan jalan layang transjakarta Koridor 13 (Tendean-Ciledug) memakai trase jalan dengan memanfaatkan jalur irigasi atau drainase.
Perpanjangan jalan layang yang dimaksud adalah dari perbatasan Jakarta Selatan di Halte Adam Malik depan Universitas Budi Luhur, tepatnya di perbatasan Jakarta Selatan dengan Kecamatan Ciledug di Kota Tangerang.
"Kami kan belum tahu, trase yang dipilih oleh pemerintah pusat itu yang mana. Pak Wali Kota berpikir, kalau perlu trasenya itu memanfaatkan jaringan irigasi atau jaringan drainase yang ada di kami sehingga tidak perlu pembebasan lahan," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang Said Endrawiyanto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/8/2017).
Baca: 8 Halte Dibangun jika Koridor 13 Transjakarta Diperpanjang hingga Poris
Menurut Said, pemilihan trase jalan untuk perpanjangan jalan layang transjakarta Koridor 13 masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat, dalam hal ini Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Pihak Pemerintah Kota Tangerang hanya dapat sebatas mengusulkan, sedangkan keputusannya nanti akan ditentukan oleh Bappenas.
Rute layanan bus transjakarta Koridor 13 kini masih sebatas di kawasan Jakarta Selatan, mulai dari Tendean hingga pemberhentian terakhir di Halte Adam Malik depan Universitas Budi Luhur, perbatasan Jakarta Selatan dan Tangerang. Sehingga, layanan Koridor 13 belum menjangkau kawasan Ciledug di Kota Tangerang.
Menurut Said, awalnya layanan Koridor 13 memang direncanakan sampai ke CBD Ciledug. Namun, pengerjaan baru sampai di perbatasan Jakarta Selatan karena pihak Pemerintah Kota Tangerang mengalami keterbatasan dana untuk meneruskan pembangunan jalan layang.
Baca: Perpanjangan Koridor 13 Transjakarta untuk Permudah Akses ke Bandara
Infrastruktur yang melintasi dua wilayah berbeda, yakni Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah Provinsi Banten atau Pemerintah Kota Tangerang, harus ditangani pemerintah pusat.
Untuk mewujudkan proyek tersebut, pemerintah pusat bekerja sama dengan World Bank untuk pinjaman dana pembangunan dan skema pembiayaannya.
Setelah jalan layang khusus bus ini tersambung, warga dari kawasan selatan, termasuk Jakarta Selatan, bisa menuju Bandara Soekarno-Hatta dengan mudah.
Caranya, menggunakan layanan bus melalui jalan layang hingga di Terminal Poris Plawad lalu berganti moda dengan kereta bandara.