Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Razia Penunggak Pajak, Sejumlah Pengendara Nekat Lawan Arus di Jaktim

Kompas.com - 11/08/2017, 16:09 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS com- Dinas Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan Satlantas Wilayah Jakarta Timur melakukan razia kendaraan yang belum membayar pajak Surat Tanda Kendaraan Bermotor dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor, Jumat (11/8/2017).

Razia dilakukan sebagai bagian dari cara Pemprov DKI mengoptimalkan penerimaan pendapatan daerah.

Hingga akhir Agustus 2017, Pemprov DKI menghapuskan denda Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) yang bertujuan meningkatkan pajak daerah.

Razia yang dilakukan di depan Kantor Samsat Wilayah Jakarta Timur di Jalan DI Panjaitan, membuat sejumlah pengendara panik.

Baca: Sekda DKI Minta Razia Penunggak Pajak Kendaraan Tak Ganggu Lalu Lintas

Sejumlah pengendara roda dua nekat melawan arah setelah melihat razia yang dilakukan polisi.

Polisi menghentikan sejumlah pengendara motor untuk diperiksa. Salah satunya pengendara yang terjaring razia bernama Marmusin (60). Pajak kendaraan Marmusin telah mati sejak Februari lalu.

Ia beralasan tak sempat mengurus perpanjangan pajak karena kesibukan. Mursimin mengatakan tidak mengetahui adanya penghapusan denda PKB hingga 31 Agustus.

"Saya enggak tahu, Pak ada penghapusan. Tapi kalau ada juga kemarin saya enggak sempat (mengurus pajak). Besok atau lusa deh saya urus," ujar Mursimin.

Kepala Unit Pelayanan PKB dan BNKB Kota Administrasi Jakarta Barat, M Taufik Hidayat mengatakan bagi pengendara yang terjaring razia dan mampu membayar, pihaknya menyediakan mobil samsat keliling.

Baca: Jika Terkena Razia, Pemilik Kendaraan Diminta Lunasi Pajaknya di Lokasi

Namun, aturan pemutihan denda tak berlaku bagi pengendara yang terjaring razia. Untuk itu, Taufik menyarankan agar para pengendara memanfaatkan aturan tersebut.

Jika masa pemberlakuan aturan berakhir, nilai denda yang didapatkan pengendara akan meningkat sebesar dua persen setiap bulannya.

"Saya berharap yang terlambat segera ke kantor Samsat dan jangan sampai kena razia. Kalau ke Samsat dia kena pemutihan. Mumpung lagi bebas sampai akhir Agustus," ujar Taufik.

Razia akan terus dilakukan di sejumlah wilayah di Jakarta Timur. Selain di Jakarta Timur, razia tersebut juga dilakukan serentak di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

Kompas TV Melalui kerja sama yang berlaku selama 5 tahun ini, polisi akan segera menggalakkan upaya penertiban administrasi kendaraan bermotor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com