Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Toilet Ramah Disabilitas di Monas...

Kompas.com - 13/08/2017, 17:05 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah toilet baru yang ramah disabilitas di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat diresmikan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pada Sabtu (12/8/2017) malam.

Djarot menyebut, toilet itu merupakan prototipe toilet yang akan dibangun di taman-taman kota di Jakarta.

"Ini prototipe dari toilet yang akan dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta. Kami harus punya prototipe dengan standardisasi dan kami ingin sebetulnya membangun toilet semacam ini, yang kayak di mal, untuk ditempatkan di taman-taman kota," ujar Djarot.

(Baca juga: Mengapa Warga Jakarta Harus Bayar jika Ingin Gunakan Toilet di Pasar?)

Toilet itu berada di sisi timur Monas atau Jalan Silang Monas Tenggara, dekat dengan lapangan olahraga. Toilet itu didominasi warga merah dan putih.

Akses menuju toilet itu agak menurun dengan dibangun ramp atau jalur khusus sehingga bisa dilalui kaum difabel.

Toilet khusus laki-laki dan perempuan itu berhadap-hadapan. Di masing-masing toilet khusus laki-laki dan perempuan itu terdapat dua toilet untuk umum dan satu toilet khusus kaum difabel.

Kamar toilet khusus difabel memiliki ukuran lebih luas dan dilengkapi tempat untuk berpegangan (handle) serta wastafel.

Bentuk toilet yang digunakan merupakan toilet duduk. Sementara itu, toilet untuk warga umum terdiri dari satu toilet duduk dan toilet jongkok.

Khusus di dalam toilet pria, terdapat dua unit urinoir. Masing-masing toilet khusus laki-laki dan perempuan dilengkapi dengan wastafel, tempat tisu, dan cermin.

Toilet itu juga dilengkapi ventiliasi udara yang cukup. Toilet tersebut dibangun menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) PT Coca Cola Indonesia.

Sebuah toilet baru yang ramah disabilitas di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, telah diresmikan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pada Sabtu (12/8/2017) malam. KOMPAS.com/NURSITA SARI Sebuah toilet baru yang ramah disabilitas di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, telah diresmikan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pada Sabtu (12/8/2017) malam.
Chief Executive of Coca Cola Foundation Indonesia Titie Sadarini mengatakan, desain toilet tersebut diusulkan pihaknya kepada tim sidang pemugaran (TSP) mengingat Monas merupakan kawasan cagar budaya.

"Desain sampai detail itu harus lewat proses persetujuan dari tim TSP karena ini lokasi yang memang cagar budaya. Jadi kami harus mengikuti semua aturan," kata Titie.

Toilet yang dibangun itu telah sesuai dengan persyaratan TSP, antara lain bangunan harus terbenam 1,2 meter ke dalam tanah, ventilasi udara yang cukup, dan fasilitas toilet bagi difabel. Itulah mengapa akses menuju toilet tersebut menggunakan ramp.

"Kalau di Monas kan enggak boleh bikin bangunan yang keluar dari tanah, jadi dia harus ke bawah. Kalau kami pakai tangga ke bawah kan bahaya, jadi kami bikin desainnya itu dengan mempertimbangkan kebutuhan yang nyaman untuk kaum disable," ujar Titie.

PT Coca Cola Indonesia hanya membantu membangun toilet tersebut. Selebihnya, perawatan toilet diserahkan kepada Kantor Pengelola Kawasan (KPK) Monas.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com