JAKARTA, KOMPAS.com - Empat orang pria berjalan tergopoh menuju halaman depan Polres Jakarta Barat, Senin (14/8/2017).
Terlihat perban membalut kaki keempat pria berbaju oranye tahanan kasus penipuan yang ditembak aparat kepolisian.
"Keempat pria ini merupakan pelaku penipuan pembobolan ATM di sejumlah lokasi di Jakarta. Salah satu pelaku berinisial S alias M mengaku sebagai warga Brunei untuk meyakinkan korbannya," ujar Kanit Reskrim Jakarta Barat, AKBP Andi Adnan, Senin (14/8/2017).
S sebenarnya merupakan warga Sulawesi Selatan yang belajar berbicara dalam logat bahasa Melayu lewat sebuah film animasi asal Malaysia.
Baca: Korban Penipuan First Travel Dilanda Kebingungan
"Dari film Upin Ipin (belajar bahasa Melayu)," demikian pengakuan S.
Andi melanjutkan, S bersama lima orang temannya ditangkap di sejumlah lokasi di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Mereka ditangkap usai polisi mendapat laporan seorang korban yang mengaku uang sebanyak Rp 170 juta di rekening tabungannya raib akibat penipuan pada Jumat (11/8/2017) lalu.
"Jadi awalnya pelaku berinisial S bertemu dengan korbannya di sebuah hotel di kawasan Taman Sari dan menanyakan jalan menuju Roxy dengan dalih akan menjual ratusan unit ponsel," papar Adnan.
Tiba-tiba, lanjutnya, dua pelaku lain datang dan berpura-pura tidak mengenal satu sama lain.
"Satu pelaku mengaku sebagai pengusaha dari Bone dan satu pelaku lainnya sebagai sopir," tambah Adnan.
Tiga pelaku dan korban kemudian sepakat menuju Roxy bersama-sama dengan menggunakan sebuah mobil.
Di dalam mobil si "pengusaha" asal Bone sepakat membeli ratusan ponsel yang akan dijual pelaku lainnya di Roxy.
"Akhirnya mereka tidak jadi ke Roxy dan berhenti di sebuah mesin ATM," lanjut Adnan.
Baca: Kasus Dugaan Penipuan oleh Jeremy Thomas Dilimpahkan ke Polda Metro