TANGERANG, KOMPAS.com - Direktur Operasional dan Teknik PT Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo mengungkapkan pihaknya akan mulai mengangkut penumpang kereta tanpa awak atau skytrain di Bandara Soekarno-Hatta pada September 2017 mendatang.
Skytrain atau automated people mover system (APMS) saat ini sudah beroperasi namun masih sebatas uji coba tanpa mengangkut penumpang.
"Rencananya 17 September kami akan uji coba mengangkut penumpang dari Terminal 3 ke Terminal 2. Diharapkan pada saat itu, stasiun di Terminal 2 sudah bisa selesai, track dari Terminal 3 ke Terminal 2 juga sudah bisa selesai," kata Djoko melalui keterangan resmi kepada pewarta pada Senin (14/8/2017).
Adapun uji coba untuk saat ini, PT Angkasa Pura II mengoperasikan skytrain di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Baca: Skytrain di Bandara Soekarno-Hatta Mulai Diuji Coba
Selama sebulan ini, uji coba skytrain akan dievaluasi hingga nantinya Ditjen Perkeretaapian dapat mengeluarkan sertifikasi sebagai tanda moda transportasi itu aman dan dapat digunakan untuk umum.
Ada tiga trainset skytrain yang akan dioperasikan untuk memudahkan pengguna jasa bandara berpindah dari satu terminal ke terminal lain.
Satu trainset terdiri dari dua gerbong kereta yang dapat menampung penumpang dengan kapasitas 176 orang.
Skytrain di Bandara Soekarno-Hatta menggunakan teknologi automated guided transit (AGT) yang merupakan kendaraan pengangkut tanpa pengemudi, terdiri dari beberapa unit dan dijadikan satu rangkaian.
Baca: Ini Penampakan Skytrain, Kereta Tanpa Awak di Bandara Soekarno-Hatta
AGT juga menggunakan roda pengarah tambahan di sisi kiri dan kanan unit kendaraan yang menempel pada dinding beton.
Headway skytrain di tiap terminal ditargetkan maksimal lima menit. Sedangkan waktu tempuh skytrain dari Terminal 1 menuju integrated building ke Terminal 2 dan Terminal 3 ditetapkan sekitar tujuh menit.