JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mengenalkan beragam jenis zakat dan cara menghitungnya, Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) meluncurkan permainan papan (board game) bernama "Zakat Games", Selasa (15/8/2017).
Azman Ab Rahman dari Universiti Sains Islam Malaysia yang menciptakan permainan ini di Malaysia mengatakan, ide permainan bertema zakat ini muncul dari kampung halamannya di Selangor, Malaysia.
Menurut dia, dari 3 juta penduduk beragama Islam di sana, hanya 260.000 orang yang membayar zakat harta.
Sisanya, hanya membayar zakat fitrah menjelang Idul Fitri. Padahal, jenis zakat ada bermacam-macam.
"Di mana saja pasti ada pembayaran zakat. Di Eropa, Arab, Asia, orang Islam yang mampu mesti bayar zakat," ujarnya dalam peluncuran Zakat Game di Aston Priority Simatupang Hotel, Selasa (15/8/2017).
Selain itu, kata Azman, kurikulum soal zakat di sekolah-sekolah Malaysia masih sedikit. Anak-anak disuruh menghafal dan tidak pernah berinteraksi langsung dengan zakat.
Padahal, menurut dia, hafalan tidak menumbuhkan kesadaran anak-anak untuk berzakat. "Kalau membaca kurang ingat, tetapi kalau ada sentuhan, experience, pasti jadi ingat," ujarnya.
(Baca juga: Jokowi Ingin Gunakan Dana Zakat dan Wakaf untuk Entaskan Kemiskinan)
Sekilas, permainan Zakat Game ini serupa dengan monopoli, mainan asal Amerika Serikat yang muncul lebih dari seabad lalu.
Jika pemenang dalam permainan monopoli adalah pemain yang memiliki paling banyak harta, tidak demikian dalam Zakat Games.
Adapun pemenang permainan Zakat Game adalah mereka yang paling banyak membayar zakat.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan