JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mendapat laporan ada oknum yang sengaja mengoordinasi warga rusun untuk tidak membayar rusun. Djarot mengatakan oknum tersebut juga harus dikeluarkan dari rusun.
"Saya juga menduga itu ada aktor, ada beberapa oknum yang memang menggalang untuk tidak membayar. Kalau ada seperti itu keluarkan dulu dia. Kalau ada oknum penghuni situ yang mengoordinir warga untuk boikot tidak mau melunasi kewajibannya, dia dikeluarkan," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (15/8/2017).
Djarot meminta Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta mendalami laporan itu. Jika ternyata benar ada, maka oknum tersebut harus dikeluarkan.
Baca: Sambil Sindir Penunggak, Djarot Beri Rusun untuk Warga Berkursi Roda
Dibandingkan mereka yang menolak membayar, masih banyak warga yang ingin tinggal di rusun dengan membawar iuran setiap bulan.
Djarot tidak akan membiarkan mereka yang menolak membayar tagihan rusun, sebab akan membuat warga yang taat membayar merasa diperlakukan tidak adil.
"Kalau mereka betul betul tidak mampu, oke saya setuju diputihkan. Bukan diputihkan, tetapi kami yang bayar melalui Bazis karena masuk golongan duafa," ujar Djarot.
Baca: Penghuni Menunggak Sewa, 261 Unit Hunian di Rusun Tambora Disegel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.