Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Interior Gerbong "Skytrain" Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 15/08/2017, 14:10 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Kereta tanpa awak atau skytrain di Bandara Soekarno-Hatta sudah menjalani uji coba mulai Senin (14/8/2017).

Sebanyak tiga rangkaian yang masing-masing terdiri dari dua gerbong sudah berada di Terminal 3 Soekarno-Hatta, namun baru satu rangkaian saja yang diuji coba.

Kompas.com berkesempatan menaiki salah satu rangkaian atau trainset pada Selasa (15/8/2017) siang.

Untuk naik ke skytrain, penumpang harus menuju ke lantai dua Terminal 3 dan masuk ke shelter skytrain yang saat ini masih dalam proses pembangunan.

Baca: Menhub Sebut "Skytrain" di Soekarno-Hatta Setara di Jepang dan Korsel

Di shelter itu, terdapat pintu khusus yang posisinya sejajar dengan pintu unit skytrain sehingga memudahkan penumpang yang akan naik.

Begitu memasuki skytrain, Kompas.com langsung disambut kesejukan yang berasal dari mesin pendingin ruangan .

Terdapat dua pintu dalam satu trainset, dengan masing-masing pintu di tiap gerbongnya. Di dalam skytrain, hanya tersedia sedikit tempat duduk memanjang di sisi kiri dan kanan gerbong.

Seluruhnya ada enam tempat duduk di dalam satu trainset, dengan empat tempat duduk prioritas di tiap sudut gerbong dan dua tempat duduk untuk umum.

Satu tempat duduk prioritas bisa memuat tiga penumpang, sedangkan satu tempat duduk mumnya bisa digunakan untuk lima orang penumpang.

Desain gerbong yang minim tempat duduk memang disengaja dengan pertimbangan pengguna jasa bandara akan lebih banyak berdiri agar tersedia ruang lebih untuk barang bawaan.

Terdapat pegangan tangan memanjang di atap gerbong lalu beberapa tiang untuk pegangan tangan para penumpang.

Di bagian atas, tersedia beberapa layar digital berukuran kecil untuk menampilkan berbagai informasi.

Dalam uji coba yang berlangsung Selasa siang, skytrain hanya diuji coba sejauh 500 meter dari Terminal 3 sampai ke arah Terminal 2, lalu kembali lagi ke Terminal 3.

Saat skytrain dicoba kecepatannya kurang lebih 30 kilometer per jam dan masih dijalankan seorang operator.

Public Relation Manager PT Angkasa Pura II Yado Yarismano mengungkapkan, di sepanjang jalur beton untuk skytrain tersedia jalur pejalan kaki untuk digunuakan dalam kondisi darurat.

Kondisi darurat yang dimaksud misalnya ketika skytrain tiba-tiba berhenti atau aliran listrik terputus, sehingga penumpang bisa turun dan berjalan hingga ke terminal terdekat.

Sebulan ke depan, PT Angkasa Pura II mengoperasikan skytrain dalam rangka uji coba di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

Uji coba skytrain kemudian akan dievaluasi sebelum Ditjen Perkeretaapian menerbitkan sertifikat sebagai bukti keamanan moda transportasi itu dan dapat digunakan untuk umum.

Baca: Skytrain di Bandara Soekarno-Hatta Mulai Angkut Penumpang 17 September

Nantinya terdapat tiga rangkaian skytrain yang akan dioperasikan yang masing-masing terdiri dari dua gerbong kereta yang dapat menampung 176 orang penumpang.

Skytrain Bandara Soekarno-Hatta menggunakan teknologi automated guided transit (AGT), artinya moda transportasi ini bergerak tanpa bantuan pengemudi.

AGT juga menggunakan roda pengarah tambahan di sisi kiri dan kanan unit kendaraan yang menempel pada dinding beton.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah Petani Sedang Panen Raya

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah Petani Sedang Panen Raya

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com