Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Satu Arah di Jl Arif Rahman Hakim Kurangi Kemacetan di Margonda

Kompas.com - 16/08/2017, 14:42 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com -
Dinas Perhubungan Kota Depok menyatakan sistem satu arah di Jalan Arif Rahman Hakim efektif mengurangi kepadatan kendaraan di Jalan Margonda, khusus untuk ruas dari arah pertigaan Juanda ke pertigaan Ramanda pada sore hari.
 
Kepala Dishub Kota Depok Gandara Budiana mengatakan, dalam uji coba sistem tersebut selama dua hari terakhir, kepadatan kendaraan di Jalan Margonda, berkurang.

"Dulu di Margonda padat, Arif Rahman Hakim padat, sekarang sudah bisa mengalir. Jadi di Arif Rahman Hakim lancar, Margonda juga lancar," kata Gandara saat ditemui di Gedung DPRD Kota Depok, Rabu (16/8/2017).

Uji coba sistem satu arah di Jalan Arif Rahman Hakim diberlakukan sejak Senin (14/8/2017). Sistem ini berlaku mulai pukul 15.00-22.00, untuk arus lalu lintas dari timur ke barat, atau tepatnya dari Jalan Margonda (pertigaan Ramanda) ke arah Jalan Nusantara (Beji).

Arus tersebut dipilih karena tingginya volume kendaraan yang datang dari arah Jakarta pada sore hari. Menurut Gandara, uji coba sistem satu arah di Jalan Arif Rahman Hakim akan berlangsung selama satu pekan dan akan dievaluasi untuk menentukan efektivitasnya.

"Kalau dilihat lebih baik yang begini ya diteruskan. Tapi kalau ada masukan dan keluhan tentu akan dievaluasi," ujar Gandara.

(baca: Uji Coba Satu Arah, Putaran Balik Jalan Arif Rahman Hakim Ditutup)

Pada Selasa (15/8/2017) petang, Kompas.com mencoba melintas di Jalan Margonda ruas dari arah utara ke selatan dan Jalan Arif Rahman Hakim. Terpantau arus lalu lintas lebih lancar dari biasanya. Kepadatan kendaraan terpantau hanya terjadi menjelang pertigaan Ramanda, itupun hanya pada saat lampu merah.

Sebelum ada sistem satu arah di Jalan Arif Rahman Hakim, kepadatan kendaraan di Jalan Margonda sudah terjadi sejak di depan Ace Hardware.

Lancarnya lalu lintas juga terpantau terjadi di Jalan Arif Rahman Hakim. Penerapan sistem satu arah telah membuat arus kendaraan menuju Sawangan dan Beji dapat terbagi di kedua jalur.

Selain itu, lancarnya arus lalu lintas juga disebabkan ditutupnya putaran balik atau "u-turn". Biasanya, putaran balik di Jalan Arif Rahman Hakim jadi salah satu titik kemacetan di lokasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com