Baca: PT Transjakarta Ajukan Izin Pembangunan Lift di Koridor 13
Pendapatannya terus merosot bukan karena kemunculan rute transjakarta Koridor 13 saja. Sejak populernya transportasi berbasis aplikasi online banyak pekerja, pedagang, bahkan anak sekolah tak lagi mengandalkan Metro Mini 69 sebagai sarana transportasi.
"Apalagi sekarang ada busway, pasti banyakan yang naik busway daripada ojek online, cuma Rp 3.500, cepet, pakai AC lagi, jauh sama Metro Mini mah," ujar Zubir.
Zubir mengakui memang sudah saatnya Indonesia membenahi transportasi umumnya. Sebab menurutnya saat ini Indonesia sudah tertinggal jauh dari negara tetangga seperti Malaysia.
Ia saat ini hanya menunggu izin trayeknya yang berlaku hingga 2018 habis.
Sejak tahun lalu, pemerintah sudah mewacanakan penghapusan moda transportasi bus sedang seperti Metro Mini dan Kopaja.
Kemungkinan, izin trayek Metro Mini seperti yang dimiliki Zubir tidak akan diperpanjang. Saat ini, Zubir sudah mulai mencari-cari pekerjaan lain.
Pria asal Padang, Sumatera Barat ini sedang menjajaki tawaran menjadi sopir taksi atau sopir truk es krim.
"Mau nyoba jadi sopir transjakarta juga, ini saya mau ngurus SKCK," ujarnya.
Lalu bagaimana dengan armada Metro Mininya? Zubir menyebut tahun lalu, seorang mantan sopir Metro Mini 69 yang kini menjadi pramudi Transjakarta Koridor 1 Blok M-Kota, menjual dua Metro Mini miliknya ke pengepul besi bekas.
"Tahun lalu teman saya itu jual badan sama mesinnya Rp 7,5 juta. Saya bakal loakin juga nanti, lumayan dari pada dipaksain harus beroperasi, kita cari nafkah di tempat lain," ujar Zubir.
Baca: Penumpang di Koridor 13 Mengeluh Harus Turun di Peron Keberangkatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.