Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekelumit Cerita tentang "Jembatan Aborsi" Dekat Stasiun UI

Kompas.com - 17/08/2017, 06:48 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Sejak sekitar awal 2016, di pelintasan rel tak jauh dari Stasiun UI terdapat sebuah jembatan penyeberangan orang. Jembatan ini menjadi akses penghubung bagi pejalan kaki dari arah Jalan Margonda yang hendak menuju komplek Kampus UI, tak terkecuali Stasiun UI sendiri.

Dibangunnya jembatan ini bertujuan agar pejalan kaki tidak lagi melintas di atas rel. Mungkin bagi para warga normal pada umumnya, melintas melalui jembatan ini tak bermasalah. Namun tidak demikian dengan para perempuan hamil.

Cukup banyak perempuan hamil yang kerap melontarkan keluhan saat harus melintas di jembatan ini. Keluhan ini pula yang kemudian memunculkan istilah "jembatan aborsi".

Para perempuan hamil yang kerap beraktivitas di kawasan tersebut diketahui kerap saling mengingatkan satu sama lain agar tidak melintas di jembatan ini. Mereka berceloteh jika melintas di jembatan ini bisa menggugurkan kandungan.

"Kenapa jembatan aborsi? Mungkin karena memang itu jembatan tinggi banget dan jarak antara satu anak tangga ke anak tangga lainnya kecil banget dan banyak. Baru setengah jalan aja dah keringetan," ujar Ayu (33).

Ayu sempat punya pengalaman tersendiri dengan jembatan dekat Stasiun UI ini. Saat menjalani masa kehamilan anak keduanya pada sekitar pertengahan 2016, dia sempat lebih memilih naik ojek untuk sekedar menyeberang dari arah Jalan Margonda ke kampus UI. Tujuannya untuk menghindar lewat di jembatan ini.

"Kalau enggak penting-penting banget ya saya enggak bakal lewat situ. Dan kalau emang mendesak dan sudah habis tenaga buat naik tangga untuk arah balik ke kampus lagi, saya lebih milih naik ojek," kata dia.

Baca juga: Tiang Jembatan Miring, Warga di Bantul Bertaruh Nyawa Setiap Melintas

Kondisi tangga di jembatan penyeberangan orang yang berlokasi tak jauh dari Stasiun UI. Jembatan ini menjadi akses penghubung bagi pejalan kaki dari arah Jalan Margonda yang hendak menuju komplek Kampus UI, tak terkecuali Stasiun UI sendiri.Kompas.com/Alsadad Rudi Kondisi tangga di jembatan penyeberangan orang yang berlokasi tak jauh dari Stasiun UI. Jembatan ini menjadi akses penghubung bagi pejalan kaki dari arah Jalan Margonda yang hendak menuju komplek Kampus UI, tak terkecuali Stasiun UI sendiri.
Selain Ayu, ada pula Icha (29) yang punya pengalaman dengan jembatan dekat Stasiun UI saat tengah menjalani masa kehamilan. Saat akan menghadiri sebuah kegiatan di kampus UI, pengguna rutin KRL commuter line ini lebih memilih turun di Stasiun Pondok Cina. Walaupun, titik lokasi acara sebenarnya lebih dekat dengan Stasiun UI.

"Tangganya curam banget soalnya. Jadi mending turun di Pocin," ujar perempuan yang tengah mengandung anak pertama ini.

Beberapa waktu lalu, Kompas.com sempat datang untuk melihat jembatan Stasiun UI ini. Jika diamati dari jarak beberapa ratus meter, jembatan ini memang terlihat cukup tinggi. Jembatan berjarak sekitar 50 meter dari pintu Stasiun UI. Jika diamati dari dekat, tangga jembatan terlihat cukup curam.

Ada 48 anak tangga yang harus dinaiki untuk bisa sampai ke atas. Ketinggian masing-masing anak tangga terpantau tak sampai satu jengkal telapak tangan orang dewasa. Jembatan ini menjadi satu-satunya akses penyeberangan di lokasi tersebut. Karena sepanjang pinggir rel sudah dipagari untuk mencegah ada yang melintas.

Tidak diketahui pasti instansi yang berwenang terhadap jembatan ini. Jembatan ini diketahui berada di wilayah perbatasan antara Jakarta dan Depok. Dinas Perhubungan dari kedua wilayah membantah sebagai instansi yang berwenang.

Informasi lain menyebutkan bahwa jembatan tersebut dibangun oleh Satuan Kerja dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

Baca juga: Jadi Akses Tawuran, Jembatan Penyeberangan Orang di Johar Baru Ditutup

Sementara itu Wakil Direktur Utama Bidang Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa memberikan sebuah saran bagi penumpang yang tengah hamil dan khawatir untuk melintas di jembatan dekat Stasiun UI ini.

"Kita sarankan karena berdekatan dengan Stasiun Pondok Cina, jadi sebaiknya beralih ke sana. Karena sangat dekat kan," ujar Eva.

Kompas TV Jembatan Ambrol, Siswa dan Guru Terlambat ke Sekolah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com