Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler di Ibu Kota, Eggi Sudjana, Kombes Johnny, dan Ganjil-Genap

Kompas.com - 17/08/2017, 07:10 WIB

KOMPAS.com - Kasus dugaan penipuan yang dilakukan agen perjalanan umrah First Travel masih menjadi perhatian pembaca Kompas.com.

Kali ini, adalah soal keluh kesah kuasa hukum First Travel, Eggi Sudjana yang merasa kesal dengan perilaku kedua kliennya.

Selain kasus First Travel berita apa lagi yang menjadi perhatian pembaca sepanjang Rabu (16/8/2017)?

1. Eggy Sudjana kesal terhadap kliennya

Pengacara First Travel Eggi Sudjanamengeluhkan siap kedua kliennya, pendiri First Travel Andika Surachman dan Anniesa Desvitasari Hasibuan, yang enggan mengungkapkan "nasib" dana calon jamaah umrah disimpan.

Akibatnya, Eggi mengancam  mundur apalagi hingga saat ini jasanya sebagai pengacara belum dibayar Andika, Anniesa, atau petinggi First Travel lainnya.

Eggi kesal karena merasa kerjanya tak dihargai kedua kliennya itu, apalagi dengan menjadi kuasa hukum First Travel, Eggi banyak dikecam melalui media sosial.

Selengkapnya soal Eggi Sudjana dan First Travel bisa Anda simak di sini.

2. Perwira polisi asal Papua jadi ajudan Presiden Jokowi

Menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian inilah kali pertama dalam sejarah, seorang putra daerah Papua menjadi salah satu ajudan presiden RI.

Tito mengatakan, keputusan Presiden Jokowi ini menjadi sebuah langkah yang menunjukkan praktik nasionalisme dan menghargai keberagaman Indonesia.

Tito juga menegaskan Kombes Johnny Edizon Isir pasti bukan polisi sembarangan karena syarat menjadi ajudan presiden amat berat.

Bagaimana kisah terpilihnya Kombes Johnny sebagai ajudan presiden? Selengkapnya ada di dalam berita ini.

3. Uji coba skema ganjil-genap di Tol Jakarta-Cikampek

Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan menguji coba kebijakan pembatasan kendaraan berdasarkan nomor plat ganjil-genap di ruas tol Cikampekmulai pekan depan.

Kebijakan itu merupakan satu dari sejumlah alternatif solusi yang digagas pihak Kemenhub dalam rangka meminimalisasi kemacetan dari Bekasi ke Jakarta dan sebaliknya yang semakin parah akibat sejumlah proyek pembangunan infrastruktur.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Selasa (15/8/2017) kemarin menjelaskan, latar belakang penerapan kebijakan itu karena banyak masukan dari masyarakat mengenai pergerakan kendaraan dari Bekasi ke Jakarta dan sebaliknya yang sangat lamban.

Bagaimana selengkapnya soal rencana ini? Jawabannya silakan klik tautan berikut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com