Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Pembacaan Proklamasi yang Disimpan di Monas Tak Dibuat Pada 1945

Kompas.com - 17/08/2017, 09:00 WIB
Jessi Carina

Penulis

Kisah di balik suara Bung Karno

Sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Asvi Warman Adam menceritakan, kisah di balik rekaman suara itu.

Benar, suara Bung Karno yang selama ini kita dengar bukan rekaman asli yang dibuat pada saat Indonesia memproklamasikan kemerdekaan.

Suara Bung Karno justru direkam bertahun-tahun setelah peristiwa bersejarah berkat peran pendiri Radio Republik Indonesia (RRI) Jusuf Ronodipuro.

"Itu baru direkam, kan ada yang menulis tahun 1950 ada sumber yang lain menyebutkan tahun 1951. Itu karena Jusuf Ronodipuro dari RRI yang meminta Bung Karno untuk merekam karena sebelumnya belum ada rekamannya," kata Asvi.

Asvi mengatakan Bung Karno sebelumnya menolak mentah-mentah permintaan Jusuf. Alasannya, proklamasi hanya dibacakan satu kali.

Setelah pembacaan proklamasi pada 17 Agustus 1945, Bung Karno sempat kedatangan para pemuda yang terlambat menghadiri upacara sehingga tidak bisa mendengar pembacaan proklamasi.

Baca: Baca Teks Proklamasi, Ketua MPR Akan Pakai Baju Adat Lampung

"Mereka minta supaya diulang proklamasi itu. Bung Karno menolak dan mengatakan proklamasi itu cuma sekali. Dia mengatakan 'saya hanya bersedia memberikan ceramah atau wejangan, tapi bukan proklamasi'," ujar Asvi.

Pada 17 Agustus 1945, memang tidak ada rekaman suara yang mendokumentasikan momen besar itu.

Untungnya, Jusuf Ronodipuro berhasil membujuk Bung Karno untuk membacakan kembali teks proklamasi dan direkam.

Kata Asvi, Jusuf menjelaskan kepada Bung Karno tentang pentingnya perekaman suara itu bagi generasi mendatang.

"Jusuf Ronodipuro kan meyakinkan (Bung Karno) bahwa ini penting bagi generasi muda Indonesia yang akan datang. Supaya mereka tahu teks proklamasi itu bacanya seperti apa," ujar Asvi.

Akhirnya, Bung Karno melunak dan bersedia membacakan kembali proklamasi untuk direkam. Suara itulah yang kini bisa kita dengar di Ruang Kemerdekaan Monas.

Jusuf Ronodipuro dari RRI pun menjadi orang yang paling berjasa di balik sejarah perekaman suara Bung Karno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com