Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Nigeria Simpan 71 Kapsul Berisi Sabu Dalam Perutnya

Kompas.com - 18/08/2017, 16:42 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi bekerja sama dengan petugas Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Cengkareng untuk mengamankan seorang warga berkebangsaan Nigeria, Eni Ndukwe, yang ketahuan membawa narkoba jenis sabu saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (15/8/2017).

Modusnya, Eni memasukkan sabu yang dibungkus kapsul ke dalam perutnya. Ada 71 kapsul berisi sabu yang ditemukan di dalam perut Eni.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jumat (18/8/2017) menyampaikan, sebelumnya petugas mendapatkan informasi bahwa pada 15 Agustus akan ada seseorang yang membawa narkoba dengan penerbangan asal Afrika dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. 

(Baca juga: 27 Polisi yang Ungkap Penyelundupan 1 Ton Sabu Dinaikkan Pangkatnya)

Dari informasi tersebut, petugas mengintensifkan pengawasan terhadap orang-orang dari penerbangan itu. 

Pada waktu yang telah diinformasikan, petugas mengawasi ketat penumpang dari penerbangan Afrika.

Petugas kemudian mencurigai seorang warga negara Nigeria bernama Eni karena gerak-geriknya mencurigakan.

Lalu, petugas meminta Eni masuk ruangan x-ray untuk diperiksa. Dari pemeriksaan, ditemukan 71 sabu yang disimpan di dalam perutnya.

"Ada satu orang penumpang dari Afrika masuk ke Indonesia diduga di dalam perutnya ada terindikasi narkotika," ujar Argo.

Saat dimintai keterangan, Eni mengaku tak sendiri. Seorang rekannya yang juga warga Nigeria bernama Abudu Michael telah lebih dulu datang ke Jakarta dan meloloskan sejumlah sabu dari Afrika.

Eni mengatakan bahwa Abudu menginap di sebuah hotel di Jakarta Barat yang juga rencananya menjadi tempat menginapnya.

Pada Rabu (16/8/2017), polisi mengawasi hotel tersebut. Saat polisi melihat Abudu hendak keluar hotel, polisi meringkusnya dan memasukkannya ke dalam mobil.

(Baca juga: Warga Malaysia Ditangkap Saat Sedang Keluarkan Sabu dari Duburnya)

Dari tangan Abudu, polisi menemukan 68 sabu dalam kapsul. Diduga, Abudu menggunakan modus yang sama untuk meloloskan sabu itu ke Indonesia.

Dalam perjalanan menuju Mapolres Soekarno-Hatta, tiba-tiba Abudu melawan dan sempat mengambil senjata api milik petugas.

Petugas akhirnya menembak Abudu. "Polisi membawanya langsung ke rumah sakit, tetapi pelaku meninggal," ujar Argo.

Kompas TV Polisi Tangkap Pengedar 9.000 Ekstasi di Jambi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com