Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lama Terputus, JPO Dekat Stasiun Tanjung Barat Akan Segera Tersambung

Kompas.com - 22/08/2017, 12:27 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di sekitar Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan, terdapat sebuah jembatan penyeberangan orang (JPO) yang terputus. JPO itu mestinya menghubungkan sisi timur stasiun (arah Depok) dengan sisi barat (arah Pasar Minggu).

Di ruang udara di mana jembatan itu terputus terbentang kabel listrik aliran atas untuk kereta rel listrik (KRL).

Karena jembatan terputus, setiap orang yang hendak menyeberang dari sisi satu ke sisi lain jalan itu mau tidak mau harus masuk ke Stasiun Tanjung Barat terlebih dulu walau mereka tidak berniat naik KRL. Setiap kali masuk stasiun, biaya yang dikenakan Rp 2.000.

Namun, tak lama lagi kedua sisi JPO dekat Stasiun Tanjung Barat itu akan tersambung. Proses penyambungan sudah dimulai. Proyek penyambungan JPO itu dikerjakan Kementerian Perhubungan.

Proyek itu dijadwalkan rampung akhir 2017. Namun pihak kontraktor yang mengerjakan proyek menargetkan jembatan sudah rampung akhir September.

"Target kami sebulan bisa selesai. Jadi lebih cepat dari jadwal," kata pengawas lapangan, Irawan, saat ditemui Kompas.com, Selasa (22/8/2017).

Menurut Irawan, sambungan jembatan itu nanti akan dibangun di atas kabel listrik aliran atas. Posisinya akan lebih tinggi dari JPO yang ada saat ini. Irawan mengatakan, JPO yang sudah ada saat ini tidak akan dibongkar dan ketinggiannya tetap dipertahankan. Menurut dia, akan ada tangga penghubung antara JPO lama dengan jembatan penghubung.

JPO dekat Stasiun Tanjung Barat itu mulai dibangun pada akhir 2013. Jembatan itu pada awalnya untuk sarana penghubung antara stasiun dengan trotoar yang ada di seberangnya. Tujuan pembangunannya memang bukan diperuntukan bagi warga selain penumpang kereta. Jembatan dibangun hanya untuk mempermudah warga yang hendak masuk maupun keluar stasiun sehingga tidak perlu menyeberang di jalan raya.

Permasalahan muncul saat PT KAI memasang pagar di sepanjang rel. Kondisi itu membuat warga sekitar Stasiun Tanjung Barat yang hendak menyeberang mau tidak mau harus masuk ke stasiun.

Pada awalnya, tak ada biaya yang dikenakan kepada warga yang sekedar menyeberang. Pengenaan biaya Rp 2.000 baru dilakukan pada pertengahan 2016, saat PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menghapus fasilitas free out, yaitu pembebasan biaya bagi penumpang yang masuk dan keluar di stasiun yang sama dalam durasi tidak lebih dari satu jam.

Semasa fasilitas itu masih diberlakukan, warga yang hendak menyeberangi rel kereta tidak dikenakan biaya Rp 2.000, walaupun mereka masuk ke dalam stasiun.

PT KCJ memutuskan untuk menghapus fasilitas free out karena menilai fasilitas tersebut sering disalahgunakan penumpang untuk naik commuter line secara gratis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com