Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/08/2017, 09:30 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan Gubernur-Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno akan dilantik kurang dari dua bulan lagi, yakni pada Oktober 2017.

Salah satu program yang dijanjikannya yakni OK OTRIP yang menjanjikan integrasi seluruh moda transportasi bisa dinikmati Rp 5.000 saja.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah menjawab, program itu bisa direalisasikan, bahkan dalam waktu dekat.

Dishub akan mengupayakan agar seluruh penyelenggara transportasi ini bisa diintegrasikan sehingga warga Jakarta bisa menikmati Rp 5.000 per perjalanan.

"Memang kalau di luar Transjakarta (integrasi) agak sulit. Syaratnya terintegrasi. Kita lihat bisa enggak, kalau memang belum atau tidak ada kita bisa ciptakan lagi, kita sudah menargetkan November kita launching walau sifatnya uji coba," kata Andri ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (22/5/2017).

Andri mengatakan kesulitan yang mungkin ditemui adalah menggandeng para penyelenggara transportasi ini.

 

Baca: Sandiaga Ingin Sopir Bemo Masuk Program OK-OTRIP

Di Jakarta, selain Transjakarta bersama para operatornya, ada pula KWK, angkot, mikrolet, Metro Mini, hingga Kopaja. Andri menyebut prinsip dasar menggandeng operator ini adalah menawarkan keuntungan bagi mereka.

Andri menyebut meski tujuan utama penyelenggaraan dan pengaturan transportasi adalah layanan masyarakat, tak menutup kemungkinan sektor transportasi justru memberi pemasukan bagi Jakarta.

Apalagi, Jakarta tengah mengembangkan electronic road pricing (ERP) dan menggalakkan park-and-ride serta on the road parking. Belum lagi gencarnya penertiban kendaraan yang denda derek tiap kendaraan mencapai Rp 500.000 per hari.

"Saya sudah bilang ke Pak Anies, kalau transportasi dikelola, seperempat APBD bisa dari kontribusi transportasi. Cari Rp 15 triliun aja mah kecil," ujarnya.

Akhir bulan Agustus 2017, Pemprov DKI Jakarta menargetkan dua KWK akan terintegrasi dengan aplikasi yang tengah dikembangkan Komunitas Transportasi Indonesia (KTI).

Baca: Terintegrasi dengan Transjakarta, Sopir Angkot KWK Diklaim Lebih Tertib

Nantinya, penumpang bisa memonitor langsung pergerakan angkot hingga membayarnya lewat aplikasi.

Saat ini, PT Transportasi Jakarta dan Koperasi Wahana Kalpika (KWK) sepakat memperpanjang kerja sama kemitraan untuk menjalankan integrasi layanan bus Transjakarta dan angkot KWK hingga September 2017. Layanan integrasi bus Transjakarta dengan angkot KWK berlaku mulai pukul 05.00–09.00 dan 16.00-20.00.

Penumpang cukup menunjukkan kartu khusus ke sopir untuk bisa naik angkot KWK gratis. Kartunya khusus itu dijual di halte-halte Transjakarta yang rutenya bersinggungan dengan rute integrasi angkot KWK. Kartu dijual dengan harga Rp 15.000 dan masa pakainya selama sebulan.

Sejauh ini, integrasi Transjakarta-angkot KWK sudah melayani sepuluh rute, meliputi Condet-Cililitan (T07), Tanjung Priok-Bulak Turi (U05), Indosiar-Rawabuaya (B08), Poncol-Rawamangun (T24), Meruya-Grogol (B03), Terminal Pulogebang-Tanjung Priok (U03), Arundina-Rumah Sakit Harapan Bunda (T03), Kelapa Gading-Terminal Rawamangun (U04), Pejuang Jaya-Harapan Indah (T31), dan Petukangan Utara-Lebak Bulus (S14).

Andri berharap dengan penataan trayek serta antusiasme masyarakat naik kendaraan umum, bukan tak mungkin semua moda transportasi akan terintegrasi untuk warga Jakarta.

"Operator biasanya melihat keuntungan. Kalau terlihat, insya Allah ini momentum kita mengajak operator meningkatkan layanann sehingga nanti masyarakat menerima manfaat," kata Andri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Rute dan Jadwal Bus Citra Raya Tangerang 2023

Rute dan Jadwal Bus Citra Raya Tangerang 2023

Megapolitan
Hari Ozon Sedunia, Pemadaman Lampu di Jakarta Juga untuk Mengedukasi Warga soal Emisi Karbon

Hari Ozon Sedunia, Pemadaman Lampu di Jakarta Juga untuk Mengedukasi Warga soal Emisi Karbon

Megapolitan
Cerita Warga Kemang Banyak yang Foto 'Prawedding' Saat Bunga Tabebuya Bermekaran

Cerita Warga Kemang Banyak yang Foto "Prawedding" Saat Bunga Tabebuya Bermekaran

Megapolitan
Klarifikasi Maxim Soal 'Suspend' Akun Ojol yang Turunkan Penumpang Tanpa Helm

Klarifikasi Maxim Soal "Suspend" Akun Ojol yang Turunkan Penumpang Tanpa Helm

Megapolitan
Lampu Sejumlah Kawasan di Jakarta Dipadamkan Sabtu Malam Demi Peringati Hari Ozon Sedunia

Lampu Sejumlah Kawasan di Jakarta Dipadamkan Sabtu Malam Demi Peringati Hari Ozon Sedunia

Megapolitan
Viral Video AC di LRT Jabodebek Bocor, Air Rembes ke Gerbong Penumpang

Viral Video AC di LRT Jabodebek Bocor, Air Rembes ke Gerbong Penumpang

Megapolitan
'Vibes' Jepang di Kemang Luntur Karena Bunga Tabebuya Berguguran, Warga Masih Banyak yang Datang

"Vibes" Jepang di Kemang Luntur Karena Bunga Tabebuya Berguguran, Warga Masih Banyak yang Datang

Megapolitan
Sosiolog UNJ Nilai Penutupan Lokalisasi di Gang Royal Tak Hentikan Masalah

Sosiolog UNJ Nilai Penutupan Lokalisasi di Gang Royal Tak Hentikan Masalah

Megapolitan
Lurah Papanggo Pelajari Syarat yang Diajukan Warga Kampung Bayam

Lurah Papanggo Pelajari Syarat yang Diajukan Warga Kampung Bayam

Megapolitan
Bertemu 5 Jenderal Purnawirawan TNI, Cak Imin: Saya Dapat Petuah dan Nasehat

Bertemu 5 Jenderal Purnawirawan TNI, Cak Imin: Saya Dapat Petuah dan Nasehat

Megapolitan
Bunga Tabebuya di Kemang Sedang Tak Mekar, 'Vibes' Jepang Pun Hilang...

Bunga Tabebuya di Kemang Sedang Tak Mekar, "Vibes" Jepang Pun Hilang...

Megapolitan
Sosiolog: Penggusuran Lokalisasi Gang Royal Harus Dilanjutkan dengan Pemberdayaan

Sosiolog: Penggusuran Lokalisasi Gang Royal Harus Dilanjutkan dengan Pemberdayaan

Megapolitan
Warga Kampung Bayam Survei ke Rusun Nagrak, Keluhkan Akses yang Sulit untuk Anak Sekolah

Warga Kampung Bayam Survei ke Rusun Nagrak, Keluhkan Akses yang Sulit untuk Anak Sekolah

Megapolitan
Pelintasan Liar di DKI Jakarta Harus Segera Ditutup Agar Tak Lagi Makan Korban

Pelintasan Liar di DKI Jakarta Harus Segera Ditutup Agar Tak Lagi Makan Korban

Megapolitan
Bersedia Pindah ke Rusun Nagrak, Warga Kampung Bayam Ajukan Syarat ke Pemprov DKI

Bersedia Pindah ke Rusun Nagrak, Warga Kampung Bayam Ajukan Syarat ke Pemprov DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com