Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Terakhir Agustinus Berada di Atas Menara SUTT Plumpang...

Kompas.com - 23/08/2017, 10:21 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - 22 Agustus 2017 menjadi hari terakhir Agustinus Woro (49) berada di puncak menara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Plumpang, Jakarta Utara.

Tim Penyelamat dari Sudin Damkar dan Penanggulangan Bencana (PB) Jakarta Utara dan PLN telah menurunkan Agustinus yang sudah berada di SUTT tersebut sejak 14 Agustus 2017.

"Alhamdulillah sudah berhasil kami evakuasi pukul 14.15 WIB kondisi Agustinus sadar tapi agak lemas," kata Kasudin Damkar dan PB Jakarta Utara Satriadi Gunawan di lokasi evakuasi, Selasa (22/8/2017).

Lemahnya kondisi Agustinus juga menjadi alasan mengapa dirinya mau turun dari SUTT setinggi 60 meter tersebut.

Belum diketahui apa penyebab Agustinus mengalami kondisi seperti itu karena sampai saat ini dia masih menjalani proses pemeriksaan medis terkait kesehatan fisik dan jiwanya.

Agustinus yang turun dibantu oleh lima orang petugas damkar langsung mendapatkan bantuan berupa oksigen tambahan dari petugas medis sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam ambulans menuju rumah sakit.

"Rencananya Agustinus akan dibawa ke RSUD Koja untuk diperiksa kondisi kesehatannya," imbuh Satriadi.

Baca: Agustinus Bakal Diperiksa Kondisi Fisik dan Kejiwaannya

Dua kali evakuasi Petugas dari Sudin Damkar dan PB Jakut bersama dengan kepolisian serta PLN bukannya tidak pernah melakukan upaya evakuasi.

Agustinus berada di puncak SUTET di Plumpang, Jakarta Utara sejak Senin (14/8/2017). Foto diambil Rabu (16/8/2017).Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com Agustinus berada di puncak SUTET di Plumpang, Jakarta Utara sejak Senin (14/8/2017). Foto diambil Rabu (16/8/2017).
Sebelum berhasil diturunkan, tim gabungan tersebut telah melakukan upaya evakuasi penurunan Agustinus pada Jumat (18/8/2017).

Namun, setelah 4,5 jam atau sejak pukul 14.30 WIB, tujuh orang petugas damkar gagal menurunkan Agustinus.

"Saya putuskan jam 7 malam untuk hentikan operasi penyelematan karena juga anggota sudah berusaha semaksimal mungkin," ujar Kepala Seksi Operasi Sudin Damkar dan PB Jakut Abdul Wahid kala itu.

Ketika itu Agustinus menolak turun dengan alasan yang tidak jelas. Bahkan, salah seorang anggota damkar yang menemuinya di puncak SUTT diancam ditusuk pisau jika nekat menurunkannya.

Atas pertimbangan tidak ingin hal buruk terjadi pada kedua belah pihak maka evakuasi pada Jumat tersebut dibatalkan.

Baca: Delapan Hari Nangkring di SUTT, Agustinus Pecahkan Rekornya Sendiri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com