JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pengelola Rusun (KUPRS) Muara Baru Abdurrahman Anwar menanggapi keluhan sejumlah warga Blok 5 Rusunawa Muara Baru tentang buruknya kualitas air di rusunawa tersebut.
Menurut Abdurrahman, pengelola Rusunawa Muara Baru membersihkan tempat penampungan air di rusun tersebut setiap empat bulan.
"Dari pihak kami sudah menguras ground water tank (GWT) setiap empat bulan sekali untuk menjamin kualitas air yang baik dan telah diolah oleh PAM Jaya sampai ke warga rusunnya sendiri," kata Abdurrahman, Rabu (23/8/2017).
Abdurrahman menjelaskan, air dari Waduk Pluit diolah PAM Jaya dan hasilnya disalurkan ke GWT kemudian disalurkan ke unit hunian warga.
Oleh karena itu, Abdurrahman menyampaikan keluhan warga soal buruknya kualitas air kepada PD PAM Jaya dan berharap segera ditindaklanjuti.
"Agar hal itu bisa untuk segera ditangani langsung oleh PAM Jaya," ujarnya.
(baca: Penghuni Rusun Muara Baru Kesulitan Bayar Sewa karena Terbebani Biaya Air Bersih)
Seorang penghuni Rusunawa Muara Baru, Susan (40), bukan nama asli, mengatakan bahwa air di Rusunawa Muara Baru tidak bersih dan bau. Menurut Susan, air yang buruk itu adalah hasil penyulingan dari Waduk Pluit.
Penghuni lainnya, Kokom (41), mengaku harus membeli air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Kokom menyatakan pengeluaran membeli air bersih membuat warga sepertinya sulit melunasi biaya sewa di Rusunawa Muara Baru.