JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 60-an calon sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas) di Jakarta Selatan antusias mengikuti pelatihan yang digelar kepolisian, Kamis (24/8/2017).
Banyak di antara mereka yang mengajukan pertanyaan seputar cara menghadapi pengendara yang ngotot di jalan.
"Pak, kalau ngatur di persimpangan itu mana yang harus kita dulukan?" kata Mulyatin, seorang "Pak Ogah" di Jalan Pangeran Antasari, Kamis.
(Baca juga: "Pak Ogah" yang Dilatih Polisi Akan Diberi Atribut Pengatur Lalu Lintas)
Bripka Adit yang mengisi materi pelatihan ini menyampaikan bahwa di persimpangan, yang harus didahulukan yakni pengendara dari jalan utama yang lurus.
Para supeltas diminta tidak melayani pengendara yang berbelok hanya karena mereka memberi uang.
"Terus bagaimana Pak gantian jalannya? Kadang kan banyak orang yang ngotot begitu karena nanggung?" tanya Mulyatin lagi.
"Ya bilang saja, Anda di sana untuk membantu mengatur lalu lintas, supaya pengendara itu selamat, kita merendah saja pasti dia mengerti. Kalau enggak ngerti juga, tidak usah ditimpali, mungkin dia kurang waras," jawab Adit.
Ada pula pertanyaan bagaimana menghadapi pengendara yang melanggar rambu lalu lintas. Terkait itu, polisi juga menyarankan supeltas agar memberi peringatan saja.
Sebab, upaya menghalau tidak sebanding dengan risiko yang kemungkinan timbul. "Kalau sampai ada debat jangan dilayani. Jangan sampai ada masalah," ujar Adit.
Beberapa supeltas juga mengeluhkan lampu lalu lintas yang menurut mereka kadang menimbulkan kesemrawutan karena pengaturannya tidak efektif.
Atas keluhan ini, Adit menyebut lampu itu sebaiknya dimatikan saja agar semua pengendara berhati-hati.
Ada pula seorang "Pak Ogah" yang biasa berjaga di kolong Tol JORR W2 gerbang Ciledug, menyampaikan kekhawatirannya diusik oleh "Pak Ogah" lainnya yang enggan bergabung dengan supeltas.
"Anak tentara Kostrad semua, Pak, takutnya kita pakai seragam dia ngancem nanti," ujar dia. Bripka Adit kemudian menyampaikan agar berbagai kesulitan dan masalah di lapangan disampaikan ke Kanit Lantas Polsek sekitar.
(Baca juga: Kisah Merry, "Pak Ogah" Wanita yang Pernah Digoda Pengendara Iseng)
Ia meminta para calon supeltas ini menguasai wilayahnya dan berdiri di tempat lebih tinggi ketika bekerja.
"Yang penting keselamatan diri Anda, orang-orang yang ngotot tidak usah dihiraukan. Anda sudah ikhlas bekerja mencairkan lalu lintas, tapi Anda dilihat sebelah mata, besar nanti pahalanya," ujar Adit.