JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Kampung Teko atau yang dikenal dengan nama Kampung Apung, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat kini terlihat berbeda.
Jika biasanya di sudut-sudut kawasan itu penuh eceng gondok dan sampah yang menumpuk selama bertahun-tahun, saat ini eceng gondok dan sampah tidak nampak lagi.
Pantauan Kompas.com di lokasi pada Senin (28/8/2017) siang, eceng gondok dan sampah sudah hilang dari pandangan mata.
Eceng gondok tadinya memenuhi bagian atas makam warga yang terendam banjir abadi. Sementara itu, tumpukan sampah biasanya sudah terlihat meskipun dari jauh.
Tumpukan sampah kini hanya terlihat di kawasan yang memang dijadikan tempat penampungan sebelum sampah diangkut truk ke Bantargebang.
"Ini dibersihkan oleh 'pasukan oranye' selama sebulanan," kata Koordinator Unit Pelaksana Kerja (UPK) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Sahbani saat bercerita kepada Kompas.com di Kampung Apung.
(Baca juga: Pasukan Oranye Angkut 147 Ton Eceng Gondok dan Sampah di Kampung Apung)
Sahbani menceritakan, awalnya warga meminta kepada Kantor Kecamatan Cengkareng agar petugas UPK Badan Air atau "pasukan oranye" membersihkan area makam yang terendam di Kampung Apung.
Tidak lama setelah dimintai bantuan, Sahbani bersama 25 anggota pasukan oranye survei ke lapangan.
"Itu sampai ada tumbuh pohon, kami harus cabut akarnya dulu. Kalau pakai cangkul biasa, sudah enggak mempan, karena keras banget," ujar Sahbani.
Pembersihan Kampung Apung ini erlangsung sejak 20 Juli dan selesai pada 10 Agustus 2017.
Setelah kawasan Kampung Apung bersih dari eceng gondok dan sampah, setiap hari disiagakan lima pasukan oranye yang rutin memantau dan membersihkan area Kampung Apung agar tidak ada sampah yang menumpuk lagi.
Seorang warga setempat, Mulyono, mengaku senang akan kinerja pasukan oranye. Dia dan warga lain sempat pesimistis karena sudah berkali-kali dijanjikan oleh pemerintah setempat, dalam hal ini Pemerintah Kota Jakarta Barat hingga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Menurut dia, pihak pemerintah sudah berjanji akan membersihkan area di sana, tetapi tidak ada tindak lanjut yang serius.
"Kami sudah belasan sampai puluhan tahun hidup dengan kondisi begini, baru kali ini benar-benar lihat tempat kami diperhatikan. Terima kasih banget sama pasukan oranye," ujar Mulyono.