Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pasukan Oranye Bersihkan Kampung Apung, Gatal-gatal dan Gunakan Jangkar

Kompas.com - 29/08/2017, 09:36 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pembersihan eceng gondok dan tumpukan sampah di Kampung Teko atau Kampung Apung, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, jadi tantangan bagi petugas Unit Pelaksana Kerja (UPK) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta.

Petugas yang dikenal dengan sebutan Pasukan Oranye ini telah membersihkan kawasan Kampung Apung selama sebulan terakhir.

Koordinator UPK Badan Air DLH DKI, Sahbani, menceritakan penggalan kisah dari 25 rekannya yang terjun mengurai sampah menahun di Kampung Apung. Selama 23 tahun lebih, warga Kampung Apung hidup dengan kondisi tidak sehat, karena kawasan itu jadi lebih rendah dan sering banjir berikut sampah dan eceng gondok yang tumbuh liar.

"Biasanya kalau tugas, teman-teman langsung terjun saja ke air. Kemarin pas pertama-tama, mungkin karena airnya sudah lama ketampung dan enggak mengalir, langsung gatal-gatal, keluar bentol," kata Sahbani, saat ditemui Kompas.com di Kampung Apung, Senin (28/8/2017).

(baca: Berkat Pasukan Oranye, Kampung Apung Bersih dari Sampah dan Eceng Gondok)

Meski merasa gatal-gatal, Pasukan Oranye tetap menyelesaikan tugasnya hingga semua eceng gondok dan sampah bisa terangkut dari sana.

Peralatan yang digunakan Pasukan Oranye pun beragam, mulai dari kapal karet kecil hingga jangkar. Jangkar digunakan Pasukan Oranye untuk menghancurkan daratan baru yang terbentuk dari sampah.

Sampah yang telah lama menumpuk di sana lambat laun mengeras dan seakan-akan membentuk sebuah daratan baru yang tidak akan amblas jika diinjak.

"Enggak bisa pakai cangkul biasa, itu sampai pakai jangkar ditancap lalu ditarik. Ada yang sudah sampai tumbuh pohon, harus ditarik dulu akarnya baru bisa lepas," ujar Sahbani.

Kondisi Kampung Apung atau Kampung Teko di Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat usai dibersihkan oleh Pasukan Oranye, Senin (28/8/2017). Untuk pertama kalinya kawasan ini bersih dari daratan sampah dan eceng gondok yang sudah berada di sana selama belasan tahun terakhir.KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Kondisi Kampung Apung atau Kampung Teko di Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat usai dibersihkan oleh Pasukan Oranye, Senin (28/8/2017). Untuk pertama kalinya kawasan ini bersih dari daratan sampah dan eceng gondok yang sudah berada di sana selama belasan tahun terakhir.

(baca: Pasukan Oranye Angkut 147 Ton Eceng Gondok dan Sampah di Kampung Apung)

Hingga pada awal Agustus 2017, kawasan Kampung Apung untuk pertama kalinya bersih dari eceng gondok dan sampah. Masih ada tumpukan sampah di sana yang dijadikan area khusus penampungan sampah sebelum diangkut petugas ke truk sampah yang datang setiap hari.

Sekitar 23 tahun lalu, di bawah lokasi kampung seluas enam hektare tersebut, ada beberapa kampung lain dan bentangan sawah. Lokasi Kampung Apung saat itu memiliki permukaan tanah yang paling tinggi dibandingkan tempat lain di sekitarnya.

Saat banjir datang, warga kampung lain mengungsi ke Kampung Apung. Karena tidak tahan lagi setiap tahun harus mengungsi ke Kampung Apung, warga di kampung tetangga memilih menjual tanah dan rumahnya kepada pengusaha dengan harga murah.

Pengusaha yang membeli pun kemudian menguruk hingga permukaannya jauh lebih tinggi dari permukaan tanah di Kampung Apung. Di atas tanah tersebut, didirikan gudang-gudang dan menjadi kawasan industri baru.

Saluran-saluran air pembuangan lalu dibangun dengan tinggi dasar saluran melebihi permukaan tanah Kampung Apung. Alhasil, seluruh air kotor limbah industri mengalir ke Kampung Apung.

Jika hujan datang, Kampung Apung sangat rentan banjir.

Kompas TV Andai Jakarta Tanpa Pasukan Oranye
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com