Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keberadaan Bank Sampah Jadi Poin Penilaian untuk Pengelola Wilayah

Kompas.com - 30/08/2017, 13:07 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, keberadaan bank sampah di suatu wilayah menjadi salah satu unsur penilaian untuk para pengelola wilayah.

"Penilaian camat, lurah, RW, RT (salah satu) indikasinya ada tidaknya bank sampah di wilayahnya. Kalau enggak ada bank sampah, enggak dipromosiin," ujar Isnawa di Tanjung Duren, Jakarta Barat, Rabu (30/8/2017).

Ia mengatakan, penilaian terkait kemampuan seorang pengelola wilayah mengoptimalkan kondisi lingkungannya memiliki bobot penilaian sebesar 60 persen.

"Misal Pak Lurah punya 10 RW dan 80 RT, itu gimana dia bisa meng-create wilayahnya menjadi bank sampah," kata dia.

Baca: 6 Bulan Beroperasi, Omzet Bank Sampah di Jakbar Mencapai Rp 200 Juta

isnama menambahkan, hal ini sejalan dengan diterbitkannya Instruksi Gubernur (Ingub) No 157 tahun 2016 tentang pengembangan bank sampah di lingkungan RW.

"Jadi satu RW sudah harus ada minimal satu bank sampah," sebutnya.

Dia melanjutkan, pembangunan bank sampah sebenranya tak membutuhkan lahan atau biaya yang besar.

"Bank sampah itu enggak perlu pakai tanah tersendiri kok. Enggak perlu lahan khusus, bisa di pasar, di sekolah," ucapnya.

Lebih jauh Isnawa mengatakan, dia ingin setiap generasi di berbagai wilayah di Jakarta peduli dan mampu mengolah sampah untuk mendatangkan keuntungan ekonomis.

"Saya pernah lihat di kota Malang ada resepsi pernikahan, itu anak-anak nongkrong semua. Pas resepsi selesai mereka berebutan ngambilin sampah. sampah itu jadi tabungan dia, kita pengen Jakarta seperti ini," tutupnya.

Salah satu bank sampah yang dinilai berhasil oleh Isnawa adalah bank sampah di Jakarta Barat. mzet Bank Sampah Induk (BSI) Jakarta Barat yang terletak di  kawasan Bambu Larangan, Cengkareng itu terus meningkat.

"Omzet terus meningkat. Untuk periode Maret hingga Agustus 2017, omzetnya mencapai angka Rp 200 juta," ujar Ketua Suku Dinas Lingkungan Hidup (Kasudin LH) Jakarta Barat, Edy Mulyanto, Rabu (30/8/2017).

Baca: RPTRA dan Bank Sampah, Alasan Jakpus dan Jaksel Raih Adipura 2017

Edy menjelaskan, operasional bank sampah yang diberi nama "Sampah Induk Satu Hati" tersebut dapat berjalan baik dengan terjalinnya kerjasama antara Sudin LH Jakbar, PT Danone dan Bank Negara Indonesia (BNI).

"PT Danone yang membeli sampah-sampah plastik dengan harga di atas harga pasar, lalu Bank BNI membantu kami dalam digalakkannya program 'Ayo Menabung dengan Sampah'," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk 'Trading'

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk "Trading"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com