Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Mengaku Kondisi Ekonominya Membaik Saat Reklamasi Dimoratorium

Kompas.com - 30/08/2017, 15:32 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komuntitas Nelayan Tradisioal (KNT), Iwan, mengaku kecewa dengan terbitnya hak guna bangunan (HGB) atas pulau D kepada pengembang. Menurut dia, kehidupan nelayan tradisional di Teluk Jakarta membaik setelah proyek reklamasi dimoratorium.

"Nelayan tersenyum sekarang, ekonomi meningkat karena moratorium reklamasi. Tapi begitu mendengar gugatan di Mahkamah Agung ditolak, para nelayan kecewa," kata Iwan saat ditemui di kantor Rujak Center for Urban Studies, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2017).

Proyek reklamasi selama beberapa tahun terakhir dinilai Iwan menyengsarakan rekan-rekannya. Mereka sulit mendapat tangkapan ikan.

"Dampaknya enggak pernah dipikirkan pemerintah, contohnya Pulau C, D, G itu jelas buat buruk sekali, muara dangkal, mata pencaharian susah, dan banyak yang tidak hidup di situ lagi," ujar Iwan.

Baca juga: Pemprov DKI Tanyakan Moratorium Reklamasi ke Pemerintah Pusat

Namun begitu proyek pembangunan pulau ditangguhkan pada April 2016, kondisi ekonomi mereka berangsur membaik. Apalagi, gugatan para nelayan dikabulkan hakim PTUN.

Sayangnya, harapan itu tidak berlangsung lama sebab upaya gugatan para nelayan di tingkat banding kalah, dan ketika mengajukan kasasi, digugurkan hakim.

Marthin Hadiniwinata dari KNTI menyayangkan putusan hakim Mahkamah Agung. Menurutnya, dengan gugurnya gugatan para nelayan, reklamasi berpotensi dilanjutkan dan pada akhirnya akan menyengsarakan nelayan serta lingkungan.

"Hak pengelolaan lahan (HPL) di Pulau C dan D itu bermasalah karena dua pulau itu hanya bisa untuk kepentingan kawasan lindung atau penyangga," kata dia.

Langkah hukum yang akan diambil para penggugat adalah terus melawan. Mereka minta kepada KPK dan KY untuk memeriksa dua hakim yang sebelumnya sudah memutus dalam memenangkan pemerintah Jakarta.

Lihat juga: Dinas LHK DKI Sebut Moratorium Pulau Reklamasi Akan Dicabut

Kompas TV Polemik kelanjutan proyek reklamasi di wilayah utara Jakarta terus bergulir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Megapolitan
Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com