Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 148 KK di Cilincing Akan Digusur untuk Proyek NCICD

Kompas.com - 30/08/2017, 17:52 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) T Iskandar mengatakan, sebanyak 148 kepala keluarga (KK) di Kelurahan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, akan ditertibkan demi pembangunan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau tanggul laut raksasa.

Penertiban itu dilakukan untuk mempercepat pembangunan yang rencananya selesai pada 2018.

"Kami temukan di situ adalah masyarakat menghuni di daerah Muara Cakung Drain yang akan dijadikan lokasi polder (rumah pompa). Itu nanti akan kami minta untuk dilakukan pemindahan warga ke rusunawa," kata Iskandar di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (30/8/2017).

Menurut Iskandar, permukiman warga itu berada di area 1,9 hektar lahan yang harus dibebaskan. Selain permukiman, ada lahan krematorium dan aktivitas tempat usaha pemotongan besi tua di lahan yang akan dibebaskan di lahan itu. Lahan yang akan dibebaskan merupakan tanah negara.

Lihat juga: NCICD dan Reklamasi Teluk Jakarta Berbeda, Ini Penjelasan Bappenas

Pembebasan lahan akan dieksekusi Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta. Iskandar berharap pembebasan lahan dieksekusi pada September 2017.

"Kami harapkan di September atau paling lambat di Oktober kami sudah memproses itu," kata Iskandar.

Kepala Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendarwan mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran Rp 58 miliar dalam APBD perubahan 2017 untuk membebaskan lahan seluas 1,9 hektar tersebut.

"Sudah hitung kasar kurang lebih sekitar Rp 58 miliar," kata Teguh dalam kesempatan yang sama.

Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad mengatakan, saat ini pihaknya masih menganalisis warga ber-KTP DKI yang akan ditertibkan. Mereka yang ber-KTP DKI akan direlokasi ke rusun. Menurut Husein, saat sosialisasi mulai dilakukan, warga sudah menyetujui penertiban tersebut.

Lihat juga: Hati-hati Putuskan NCICD, Belum Ada Kajian Komprehensif soal Dampak Menyeluruh

"(Sebanyak) 148 (KK), umumnya mau sih, hanya mereka penginnya enggak jauh-jauh. Itu kan kehidupan mereka sangat tergantung dengan masalah-masalah nelayan, misalnya mereka bikin ikan asin, mereka mengupas kerang," kata Husein saat ditemui terpisah di Balai Kota.

Husein menyebut, penertiban kemungkinan akan dilakukan pada September 2017, sesuai permintaan BBWSCC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com