Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usul Samsat Jakbar kepada BPRD DKI untuk Tingkatkan Penerimaan BBNKB

Kompas.com - 31/08/2017, 11:29 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) Kota Administrasi Jakarta Barat, Elling Hartono mengusulkan Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) kembali menggelar promo khusus untuk pembayaran BBNKB.

"Rumus BBNKB untuk kendaraan second (BBN 2) kan 1 persen x NJKB (nilai jual kendaraan bermotor). Saya usulkan biaya 1 persen dari NJKB itu dihapuskan saja," ujar Elling kepada Kompas.com, Kamis (31/8/2017).

Ia mengatakan, hal ini diusulkan untuk menarik minat para pembeli mobil second untuk segera mengurus balik nama kendaraan bermotornya.

"Saya sampaikan hambatan saat melakukan door to door. Blokir kendaraan meningkat, tapi hasil dari blokir itu belum bisa didapat karena mereka tetap saja tidak mau membayar," sebutnya.

Baca: Menunggak Pajak, Samsat Jakbar Blokir Ratusan Mobil Perusahaan Rental

Ia berharap, masyarakat segera menyadari pentingnya melakukan upaya balik nama kendaraan tanpa menunggu pemblokiran akibat terjaring razia.

"Kalau tidak segera balik nama maka kendaraan itu sangat rawan tersangkut kasus-kasus yang tidak diinginkan, kasus kriminal misalnya. Selain itu balik nama harus segera dilakukan agar dapat kembali membayar pajak sebagai kewajiban pemilik kendaraan bermotor kepada negara," imbaunya.

Pemblokiran ratusan mobil atas nama sejumlah perusahaan rental mobil di Jakarta Barat yang telah terjual menyebabkan pemilik mobil baru melakukan balik nama kendaraan.

"Jika semua pemilik baru ratusan mobil tersebut segera melakukan balik nama, maka penerimaan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) Samsat Jakbar akan meningkat," ujar Elling.

Baca: Hari Ini Terakhir Bayar Pajak Kendaraan Tanpa Denda

Meski demikian, lanjut Elling proses penerimaan BBNKB dari ratusan pemilik mobil ini masih menemui berbagai macam kendala.

"Pertama kami tak memiliki identitas pemilik mobil terakhir sehingga kami tidak dapat langsung melakukan razia door to door atau melayangkan surat peringatan," lanjut Elling.

Masalah kedua yang mungkin terjadi adalah jika ratusan pemilik mobil tersebut tak memiliki kesadaran untuk melakukan upaya balik nama sehingga dapat kembali melakukan pembayaran pajak rutin.

Kompas TV Melalui kerja sama yang berlaku selama 5 tahun ini, polisi akan segera menggalakkan upaya penertiban administrasi kendaraan bermotor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com