Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembayaran Non-tunai di Tol Jakarta-Cikampek Dapat Diskon 10 Persen

Kompas.com - 31/08/2017, 16:21 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Deputy General Manager Traffic Management Jasa Marga Jakarta-Cikampek, Cece Kosasih, mengimbau pengguna jalan tol yang akan pulang ke kampung halaman dalam rangka perayaan Idul Adha untuk menggunakan cara pembayaran non-tunai.

“Diharapkan para pemudik menggunakan transaksi pembayaran non-tunai. Karena sejak tanggal 28 Agustus hingga 3 September, jika membayar dengan transaksi elektornik mendapatkan diskon sebesar 10 persen,” ujar Cece kepada Kompas.com di Kantor Jasa Marga Cabang Tol Jakarta-Cikampek, Kamis (31/8/2017).

Ia menjelaskan, potongan harga tarif tol itu akan dilakukan sepekan di seluruh ruas tol Jasa Marga wilayah Jabodetabek-Bandung. Pembayaran dengan transaksi eletronik diharapkan dapat menguragi antrean, terutama di Gerbang Tol Cikarang Utama.

Jika pengemudi tidak menggunakan transaksi elekronik, Jasa Marga melakukan sistem jemput bola. Langkah itu bertujuan untuk mempercepat pelayanan dan mengurai kemacetan yang ada di GT Cikarang Utama.

Lihat juga: H-1 Idul Adha, 93 Ribu Kendaraan Diprediksi Tinggalkan Jakarta Lewat GT Cikarang Utama

“Kita ada sistem jemput bola. Biasanya tiket diambil dari mesin, tetapi nanti tiket sudah disiapkan dan dibagikan langsung pada pengguna sehingga tak lagi ambil dari mesin,” kata Cece.

Sejak Kamis pagi hingga siang, kondisi arus lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek mengalami peningkatan sebesar tiga persen. Bedasarkan data yang dihimpun Jasa Marga mulai pukul 06.00 WIB hingga 14.00 WIB, sebanyak 32.855 kendaraan keluar Gerbang Tol Cikarang Utama menuju ke arah Cikampek.

Data tersebut memperlihatkan peningkatan jumlah kendaraan jika dibandingkan pada hari biasa yang mencapai 31.817 kendaraan.

Sementara ini di GT Cikarang Utama kondisi masih normal dengan 14 gardu yang dibuka. Jika kondisi di jalan tol semakin padat, gardu tol GT Cikarang Utama yang dibuka akan ditambah secara bertahap hingga maksimal 20 gardu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com