JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai, tempat penampungan dan pemotongan hewan kurban di Jakarta tahun ini lebih baik jika dibandingkan tahun lalu.
"Ini tahun kedua diberikan tempat pemotongan hewan kurban yang memenuhi standar kesehatan maupun standar syariah agama dan ada penyempurnaan dibandingkan dengan tahun yang lalu," ujar Djarot saat mengunjungi tempat pemotongan hewan kurban di Masjid Baiturrahman Al Haq, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (1/9/2017).
Tahun lalu, tempat pemotongan hewan belum menggunakan mesin potong seperti sekarang.
"Tahun lalu masih pakai kapak, tetapi sekarang enggak. Kemudian untuk pemotongan daging sekarang ini bisa diatur mau berapa kilogram. Jadi bisa cepat dan lebih bagus," kata dia.
(Baca juga: Pesan Toleransi Antar-umar Beragama dalam Perayaan Idul Adha...)
Pada 2017, ada tiga tempat penampungan dan pemotongan hewan kurban yang baru, yakni di Tanjung Priok, Kemayoran, dan Petukangan Utara.
Menurut Djarot, pembangunan ketiga tempat tersebut tidak menggunakan biaya banyak. Adapun total biayanya lebih kurang Rp 1 miliar.
Djarot berharap, progam pembangunan tempat penampungan dan pemotongan hewan kurban bisa berlanjut hingga ke semua wilayah.
Sebab, tempat penampungan dan pemotongan hewan ini dinilainya bermanfaat untuk warga. "Sehingga warga, itu tidak memotong (hewan kurban) di sembarang tempat. Ini juga bisa ditempatkan di masjid, sekolah, atau kantor-kantor pemerintahan karena multifungsi," kata dia.
(Baca juga: Berbagai Makna Hari Raya Idul Adha Bagi Said Aqil Siradj)
Adapun multifungsi yang dimaksudkan Djarot yakni tempat itu bisa digunakan sebagai lahan parkir atau kegiatan lain setelah Idul Adha.