Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tembak Mati Kerbau Kurban yang Mengamuk di Bekasi

Kompas.com - 01/09/2017, 22:56 WIB

BEKASI, KOMPAS.com - Seekor kerbau kurban ditembak mati petugas Reskrim Polsek Pondokgede karena mengamuk saat diantar ke tempat penyembelihan pada Hari Raya Idul Adha, Jumat (1/9/2017) siang.

Kerbau ini terpaksa dilumpuhkan karena dikhawatirkan membahayakan keselamatan warga.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hero Henrianto Bachtiar mengatakan, insiden kerbau mengamuk ini terjadi di rumah Andista (33) di Perum Jatibening II Blok B RT 02/08, Jatibening Baru, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi.

Saat itu, kerbau baru saja tiba di Mushala At Tin di Kampung Tipar RT 08/07, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur untuk disembelih.

(Baca juga: Djarot Minta Tempat Pemotongan Tampung Hewan Kurban Warga)

Diduga stres, mendadak kerbau tersebut mengamuk. Bahkan, kerbau itu berhasil melepas ikatannya di dalam mobil pikap dan berlari ke permukiman warga.

"Kerbau tersebut berlari mengarah ke Jalan Raya Kapin selanjutnya ke Perum Jatibening II dan masuk ke halaman rumah saudara Andista," ujar Hero pada Jumat (1/9/2017).

Hero mengatakan, Ahmad Dasuki (43), panitia kurban, kemudian melaporkan hal ini ke Mapolsek Pondokgede. Anggota yang mendapat kabar itu bergegas ke lokasi untuk mengeceknya.

Setibanya di sana, polisi langsung melumpuhkan kerbau tersebut dengan menembaknya 3 kali.

Menurut Hero, polisi menembak kerbau itu setelah mendapat izin dari pemilik kerbau, termasuk panitia kurban.

"Kerbau seberat 4,5 kuintal tersebut dilumpuhkan dengan cara ditembak karena dikhawatirkan dapat menimbulkan korban," kata Hero.

(Baca juga: Jumlah Hewan Kurban di Masjid Istiqlal 2017 Turun Dibanding 2016 )

Selanjutnya, panitia kurban dan bangkai kerbau yang mengamuk itu dibawa ke Mapolsek Pondokgede untuk kepentingan lebih lanjut.

(Fitriyandi Al Fajri)

Berita ini diambil dari wartakota.tribunnews.com dengan judul "Seekor Kerbau di Bekasi Ditembak Mati karena Mendadak Ngamuk Saat akan Disembelih."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com