JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi kini tengah memburu pelaku yang bertanggung jawab atas tewasnya Catur Juliantono (32) di Stadion Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (2/9/2017).
Catur tewas setelah kepalanya terkena petasan usai menyaksikan pertandingan sepak bola tim nasional Indonesia melawan Fiji.
"Nanti dilihat apakah dia sendiri, atau bersama-sama, bagaimana dia melakukan itu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Minggu (3/9/2017).
Berdasarkan keterangan sementara, Catur terkena petasan jenis flare yang dilepaskan dari tribun selatan ke tribun timur, persis setelah pertandingan usai.
Baca: Sudah Ikhlas, Keluarga Catur Tidak Mengajukan Tuntutan Apapun
Malam itu, Catur langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga yang terletak tak jauh dari Stadion Patriot Cadrabhaga tetapi meninggal dunia dalam perjalanan.
Argo mengatakan, sebenarnya sudah ada larangan untuk membawa benda berbahaya seperti petasan ke dalam stadion. Polisi juga sudah melakukan pemeriksaan namun kecolongan.
Pelakunya, lanjut Argo, terancam hukuman penjara maksimal lima tahun sesuai Pasal 395 KUHP.
"Sengaja atau tidak, bisa kena Pasal 359 KUHP yang karena kesalahannya menyebabkan matinya orang," ujar Argo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.