JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Barat Nuraini Silviana mengatakan, warga rusun yang berdagang di pinggir trotoar Masjid Raya Hasyim Ashari akan menjadi prioritas untuk menempati pasar yang akan dibangun pemerintah.
"Nanti yang diprioritaskan itu dulu (pedagang di trotoar), kita berikan tempat yang lebih layak," ujar Silviana ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (6/9/2017).
Menurut dia, sebagian pedagang di sekitar trotoar Masjid Raya merupakan warga Rusun Daan Mogot atau kerap disebut Rusun Pesakih.
Silviana menyampaikan, pihaknya sebenarnya telah menyediakan tempat berdagang bagi warga rusun di lantai satu. Namun, karena sepi, sebagian warga berjualan di trotoar.
"Sebetulnya kalau di lantai 1 setiap rusun kami sudah sediakan tempat berdagang, sudah kami sediakan etalase dan lakukan pelatihan, jadi karena di sana sepi, sebagian berjualan di situ," kata dia.
(Baca juga: Mengintip Masjid Raya KH Hasyim Asyari)
Silviana menilai, tak dapat dipungkiri kehadiran para pedagang di sekitar Masjid Raya membantu para jemaah yang datang ke masjid tersebut.
Para pedagang mempermudah jemaah untuk membeli makanan dan minuman. "Makanya kita harapkan pasar dapat terbangun di tahun 2018 agar rapi juga pedagangnya," kata dia.
Dinas Koperasi, UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dan Perdagangan DKI Jakarta akan membangun pasar untuk warga Rusun Daan Mogot, Jakarta Barat.
Kepala Dinas KUMKM DKI Jakarta Irwandi mengatakan, tersedia lahan seluas 500 meter persegi yang bisa digunakan untuk pembangunan pasar itu.
"Luasnya ada hampir 500 meter persegi, dekat masjid yang baru itu. Jadi paling tidak setiap hari Jumat pasarnya bisa ramai," ujar Irwandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (5/9/2017).
(Baca juga: Masjid Raya Jakarta Dibangun Bersama Rusun)
Irwandi menambahkan, nantinya warga rusun bisa menggunakan pasar tersebut untuk berjualan.