Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Ingin Transportasi Umum di Jakarta Gunakan Sistem Non-tunai

Kompas.com - 06/09/2017, 12:59 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Bank Indonesia, Kementerian Perhubungan, Badan Pengelola Transportasi Jakarta, dan Pemeritah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen menerapkan sistem pembayaran elektronik pada semua moda transportasi umum di Jakarta.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan semua sistem transportasi umum akan semakin baik jika sistem pembayarannya terintegrasi.

Dengan demikian, kata dia, masyarakat bisa menggunakan satu kartu untuk semua moda transportasi umum seperti bus transjakarta, KRL commuterline, hingga mass rapid transit (MRT), serta light rail transit (LRT).

"Kalau masing-masing (moda transportasi umum) keluarkan (kartu), dompet kita bisa tebal. Oleh karenanya saya sambut baik adanya kerja sama ini sehingga egosektoral bisa disatukan," ujar Budi, dalam acara kesepakatan tentang rancangan integrasi sistem pembayaran elektronik, di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (6/9/2017).

(baca: Pembayaran Non-tunai di Tol Jakarta-Cikampek Dapat Diskon 10 Persen)

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan pemerintah sedang gencar melakukan pembangunan infrastruktur transportasi massal seperti pembangunan MRT dan LRT.

Menurut Djarot, pembangunan fisik harus paralel dengan pengaturan sistem pembayarannya.

"Kami tidak bisa saling menunggu, dalam arti pembangunan fisik selesai, baru memikirkan sistem pembayaran. Kami harus berbarengan," ujar Djarot.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan sinergi antara instansi terkait sangat dibutuhkan untuk integrasi pembayaran non-tunai. Semakin tinggi jumlah penduduk, semakin tinggi juga kebutuhan akan transportasi publik yang berkualitas.

"Tuntutan akan layanan pembayaran yang semakin lancar dan efisien pun tak terelakkan. Oleh karena itu, sinergi bayar secara non-tunai dan integrasi pembayaran transportasi yang selama ini sendiri-sendiri adalah progres konkret," kata Agus.

Kompas TV Ini Manfaat Aturan Baru Gerbang Pembayaran Nasional
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com