Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Kajian Terkait Pembangunan Trotoar Ramah Pemakai "High Heels"

Kompas.com - 06/09/2017, 19:44 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudin Bina Marga Jakarta Utara mengakui tidak ada alasan khusus di balik pembangunan trotoar dengan konsep ramah pengguna high heels dan penyandang disabilitas.

Kepala Seksi Kelengkapan Prasarana Jalan dan Jaringan Utilitas Sudin Bina Marga Jakarta Utara Libertus Sagata menjelaskan, tidak ada kajian atau penelitian khusus guna mengembangkan konsep trotoar tersebut.

"Enggak adalah penelitian atau kajian khusus untuk ini. Cuma yang jadi pertimbangan kan trotoar ini banyak dilewati para pekerja wanita yang menggunakan high heels sebelum naik busway atau transportasi umum lainnya," ungkap Libertus kepada Kompas.com, Rabu (6/9/2017).

Libertus menambahkan, pemerintah berpikir dengan banyaknya pengguna high heels yang menggunakan trotoar dengan banyak lubang dan celah.

Baca: Beda Trotoar Biasa dan Trotoar Ramah Pengguna "High Heels"

"Intinya adalah kami ingin membuat nyaman para pekerja itu ketika berjalan di trotoar," imbuh dia.

Adapun perbedaan antara trotoar dengan konsep baru dengan sebelumnya terletak pada material pembuatnya.

Pembangunan trotoar ramah pengguna high heels dan penyandang disabilitas ini akan menggunakan material floor hardener dan stamp concrete.

Kedua material ini disebut Libertus tidak akan membuat trotoar memiliki lubang atau celah sehingga menjamin kenyamanan pengguna high heels.

"Nanti juga ada semacam dekoratifnya yang juga tidak akan mengganggu pengguna high heels dan penyandang disabilitas. Permukaan trotoar akan bermotif ombak dengan paduan warna antara lain yaitu kuning, hijau, merah dan abu-abu," tambah dia.

Selain dibangun menggunakan material yang diklaim lebih padat dan tahan lama, trotoar ramah pengguna high heels dan penyandang disabilitas ini juga akan dibangun lebih lebar dari sebelumnya.

"Jika sebelumnya trotoar itu berkisar dua meter, saat ini trotoar akan punya lebar sekitar 3,5 meter. Pelebaran di trotoar tersebut menggunakan 'existing' atau juga di lajur sisa jalan. Sehingga tak sedikit pun kurangi lajur di jalan yang sudah ada dan tak menimbulkan kemacetan," tutup Libertus.

Baca: Rp 42 Miliar untuk Bangun Trotoar Ramah Pengguna "High Heels"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com