JAKARTA, KOMPAS.com - Kunjungan para calon jemaah dan agen penyalur biro travel KRK diterima pemilik biro travel tersebut, Ali Zainal Abidin, di kediamannya di daerah Pondok Bambu, Jakarta Timur, Kamis (7/9/2017).
Para calon jemaah dan agen penyalur ini melakukan aksi damai karena calon jemaah belum juga diberangkatkan umrah oleh biro travel KRK.
Dua hari lalu, para calon jemaah melaporkan masalah ini ke Bareskrim Mabes Polri. Hari ini, saat menerima calon jemaah dan para agen penyalur itu, pemilik biro travel KRK tampak berpakaian santai. Ia mengenakan sarung dan oblong putih.
Dalam pertemuan itu, calon jemaah menagih janji Ali yang berkata akan menyerahkan diri ke polisi jika tak juga ada kejelasan mengenai nasib para calon jemaah.
"Bapak bilang akan menyerahkan diri ke polisi kalau setelah Idul Adha belum juga ada iktikad baik, sekarang mana? Itu sudah di atas materai Pak padahal," kata Yati, seorang calon jemaah yang juga menjadi agen penyalur KRK.
(Baca juga: Calon Jamaah Umroh Travel KRK Kembali Tagih Janji Pemilik Travel)
Berdasarkan keterangan para calon jemaah, sebelum Ramadhan, Ali menandatangani surat yang isinya pernyataan bahwa ia bersedia menyerahkan diri ke polisi apabila setelah Idul Adha jemaah belum mendapatkan ganti rugi.
Sampai saat ini, belum ada uang jemaah yang dikembalikan Ali. Terkait hal ini, Ali Abidin berkilah bahwa ia sedang mengusahakan sejumlah uang untuk dikembalikan kepada agen penyalur dan para calon jemaah.
"Saya sudah dapatkan donatur, tiga orang. Tinggal tunggu satu tanda tangan donatur bersangkutan minggu ini. Maka berikutnya dana bisa diterima, dan bisa langsung direalisasikan," ujar Ali.
Jawaban Ali ini disambut riuh para calon jemaah. Mereka meminta Ali tidak sekadar janji. Ali pun menghindar saat ditanya siapa donatur yang bersedia membantu pengembalian dana tersebut.
"Jangan janji saja Pak bisanya, bukti saja kasih ke kami. Kami butuh bukti jelas, tanggung jawab sama janji sendiri. Hutang itu Pak!" kata salah satu calon jemaah.
"Halah dari dua tahun lalu ngomongnya minggu ini mulu," ujar calon jemaah lainnya.
(Baca juga: YLKI: First Travel Bukan Satu-satunya Biro Umrah Bermasalah)
Ali menjanjikan segala perkara keuangan akan diselesaikan pada September 2017, menyusul persetujuan dari satu donatur yang sebelumnya dia sebutkan.
"Insya Allah bulan ini sudah selesai agar urusan kita ini ditutup, agar silahturahim kita terjaga," kata Ali.
Ia beralasan bahwa sejak dua tahun lalu proses pencarian dana untuk ganti rugi sudah dilakukan, tetapi baru pada 22 Agustus lalu ia mendapatkan pinjaman dan hibah donatur.