Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Menyadarkan Warga agar Tak Membuang Sampah ke Kali Gendong

Kompas.com - 07/09/2017, 17:47 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RT 017 RW 017 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, Hasnawi menceritakan betapa sulitnya menyadarkan masyarakat untuk tidak membuang sampah ke Kali Gendong.

Kali Gendong merupakan aliran sungai yang berada di sekitar kawasan Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara yang saat ini "menampung" sampah dalam jumlah banyak.

Hasnawi mengatakan, suatu hari dia pernah dengan sengaja duduk menunggu di dekat Kali Gending sepanjang malam hingga subuh.

Dia berniat untuk mengawasi dan mencari tahu siapa saja warganya yang masih membuang sampah di sungai itu.

Baca: Sempat Dipenuhi Sampah, Sumarsono Klaim Kali Gendong Kini Bersih

Biasanya agar tak ketahuan, sejumlah warga kerap membuang sampah ke sungai pada malam hari.

Saat itu, Hasnawi mengenang dia melihat seorang perempuan dengan entengnya membuang tumpukan sampah di dalam kantong plastik ke sungai.

Melihat perilaku itu, Hasnawi kemudian menegur sambil mengambil foto perempuan tersebut. Namun, perempuan itu malah marah-marah dan menanyakan alasan Hasnawi mengambil gambarnya.

"Dia tanyakan kenapa saya ambil gambar. Dia enggak tahu saya RT. Saya bilang untung saya masih baik dan enggak melaporkannya. Kalau enggak kan bisa kena denda, eh dia masih marah-marah sama saya," ujar Hasnawi saat ditemui di kediamannya, Kamis (7/9/2017).

Setelah warga lainnya memberitahu perempuan itu bahwa Hasnawi adalah Ketua RT 017, perempuan itu terdiam. Sambil bergumam, perempuan itu kemudian pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Hasnawi menambahkan, dia juga melihat warga yang juga pada malam hari membuang sampah yang sudah dibungkus tas plastik ke Kali Gendong.

Hasnawi langsung menegurnya. Namun, warga tersebut berlalu tanpa mengindahkan teguran sang ketua RT.

"Itu plastik mal dibuang saja di kali. Ya ampun," ujar Hasnawi.

Baca: Sepanjang 1 Kilometer Kali Gendong Diduduki 1.000 Rumah

Hasnawi mengatakan, meski masih banyak warga yang membuang sampah di sungai, ada beberapa warga yang telah memiliki kesadaran.

Warga kemudian menyewa petugas kebersihan untuk membantu membuang sampah rumah tangga mereka ke tempat pembuangan yang sudah ditentukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com