JAKARTA, KOMPAS.com - Kolektor dan seniman asal Indonesia, Respati Teguh Santoro Ostenrik, mengibaratkan Tembok Berlin yang dulu memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur ada di mana-mana. Dia memiliki pemikiran itu sejak membeli empat segmen Tembok Berlin pada 1989 setelah tembok itu runtuh.
Tembok Berlin itu seperti benteng yang menghambat persatuan. Menurut Teguh, "Tembok Berlin" itu juga tampak memisahkan masyarakat yang berasal dari daerah berbeda di Indonesia. Tembok pemisah itu, kata dia, harus ditembus.
"Sejak itu memang saya sudah punya konsep bahwa "Tembok Berlin: itu ada di mana-mana, antara saya yang orang Solo dengan orang Yogya juga ada Tembok Berlin dan itu harus ditembusin. Nembusnya bukan dengan kekerasan, tapi dengan pendekatan kebudayaan, saling pengertian," ujar Teguh di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (7/9/2017).
Untuk menembus tembok pembatas itu, Teguh pun memiliki gagasan untuk membuat karya seni "Patung Menembus Batas" dari lempengan Tembok Berlin yang dibelinya. Teguh melengkapi lempengan Tembok Berlin itu dengan pelat baja yang dibentuk dan dinamakan figur manusia baja. Figur manusia baja itu bermakna spirit manusia.
Baca juga: Berat Pecahan Tembok Berlin yang Akan Ditempatkan di Kalijodo 8 Ton
"Pelat besi baja yang tebalnya 2,5 meter itu untuk representasi semangat manusia yang ingin mencari kebebasan, ingin menembusi batas-batas yang mengekang," kata Teguh.
Setelah menggagas Tembok Menembus Batas, Teguh mencari lokasi yang tepat untuk meletakkan pecahan Tembok Berlin itu. Sahabat Teguh, Yori Antar, arsitek kenamaan asal Indonesia didaulat untuk menjadi arsitek dalam proyek RTH dan RPTRA Kalijodo memiliki ide untuk meletakkan Patung Menembus Batas di antara lokasi yang didesainnya itu.
"Patung Menembus Batas itu oleh Pak Yori Antar sudah diberi titik dan ditentukan tempatnya," ucap Teguh.
Lihat juga: Batu Pecahan Tembok Berlin Akan Diarak dari Depok ke RPTRA Kalijodo
Patung Menembus Batas rencananya akan diarak dari bengkel seni milik Teguh yang terletak di daerah Pondok Petir, Depok, Jawa Barat, menuju Kalijodo menggunakan 4 unit truk tipe flat back. Karya itu akan diresmikan pada Oktober 2017.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.