Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Belum Terbitkan Surat Terkait Depo MRT di Kampung Bandan

Kompas.com - 08/09/2017, 18:24 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta Gamal Sinurat mengatakan, hingga saat ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belum menerbitkan pernyataan tertulis bahwa lahan di Kampung Bandan, Jakarta Utara, bisa dijadikan lokasi pembangunan depo mass rapid transit (MRT) jalur Selatan-Utara.

Padahal, sejak Maret 2017, lahan milik PT KAI itu telah disepakati menjadi lokasi depo MRT.

"Waktu itu kan Sudah ada pembahasan dengan Pak Sekda, dipastikan depo di situ (Kampung Bandang). Setelah itu kan kami minta ada tertulisnya dari Kemenhub, tapi sampai sekarang belum," ujar Gamal, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (8/9/2017).

Karena depo belum dapat dipastikan dibangun di Kampung Bandan, kata Gamal, trase dari Kota ke Kampung Bandan pun masih bersifat indikatif atau belum final.

(baca: PT MRT Yakin Bisa Dapat Pinjaman Dana untuk Bangun Depo Kampung Bandan)

Pemprov DKI Jakarta bersama PT MRT Jakarta akan meminta kejelasan soal pembangunan depo tersebut kepada Kemenhub.

"Artinya kenapa indikatif, kalau nanti ada perubahan-perubahan kan bisa berubah, tapi jaraknya ya tetap," kata Gamal.

Berbeda dengan trase Kota ke Kampung Bandan, trase dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) ke Kota sudah final. PT MRT Jakarta sudah bisa melakukan rencana pembangunan jalur MRT dari Bundaran HI ke Kota, contohnya melakukan konsultasi publik dengan pemilik gedung untuk membangun jalur bawah tanah.

"Kemudian dia sudah bisa melakukan upaya-upaya kerja sama dengan pemilik-pemilik properti, karena ada dua hal, pintu masuk dan ada penempatan CTVT (cooling tower ventilation tower), penempatannya itu kan di tanah properti orang, jadi harus mulai dijajaki," ucap Gamal.

Adapun total panjang lintasan MRT fase II mencapai 8,3 kilometer dari Bundaran HI sampai Kampung Bandan. Pada Maret 2017, Pemprov DKI bersama PT MRT, Kemenhub, Kementerian BUMN, serta PT KAI sepakat pembangunan depo di Kampung Bandan.

Pemprov DKI sempat berencana memindahkan depo itu ke Ancol Timur karena lahan di Kampung Bandan telah dikontrak sejumlah perusahaan.

"Tadi sudah ada kata sepakat, Kampung Bandan ternyata bisa. Jadi kami juga kerjanya lebih enak karena fisibility study-nya dulu sudah dibuat di Kampung Bandan," ujar Sekda DKI Jakarta, Saefullah, Maret lalu.

Kompas TV Sebanyak 29 bangunan dan halaman ruko di sepanjang Jalan Fatmawati Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, dibongkar oleh pihak Pemkot Jakarta Selatan, Selasa siang (28/2). Pembongkaran dilakukan karena lahan telah dibayarkan untuk proyek MRT.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com