Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Teksil yang Cemari Saluran Air di Kebon Jeruk Ditutup

Kompas.com - 11/09/2017, 17:14 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pabrik tekstil yang berlokasi di Jalan Idris RT 02 RW 03, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat akhirnya ditutup karena terbukti membuang limbah ke saluran-saluran air sekitarnya.

"Pak Lurah dan dinas terkait telah mendatangi lokasinya. Pabrik itu sudah disuruh tutup sementara," ujar Mulyad, Ketua RT 05 Jalan Yunus, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk kepada Kompas.com, Senin (11/9/2017).

Hal ini dibenarkan Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat, Imron. Ia mengatakan, jajaran Kelurahan Sukabumi Utara, Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, dan Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat telah melakukan pengecekan terhadap pabrik tersebut.

"Dia sudah melakukan produksi pembuatan ucapan selamat dari bunga yang diwarnai selama tujuh bulan. Atas kejadian ini (kegiatan) sudah distop sementara," ujar Imron.

Baca: Warga Minta Perusahaan yang Limbahnya Cemari Saluran Air Ditutup

Imron menambahkan, pemilik pabrik tekstil itu ternyata tidak mengantongi izin usaha.

"Sehingga bisa ditutup sewaktu-waktu," ucapnya.

Selain itu, lanjut Imron, pemilik pabrik telah membuat surat pernyataan menghentikan proses produksi dan tida membuang limbah pabriknya ke sembarang tempat.

"Jika mengulangi lagi maka usahanya akan ditutup," Imron menegaskan.

Sebelumnya warga Jalan Yunus 2, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat meminta agar pabrik tekstil yang menutup usahanya.

Limbah dari pabrik tekstil cemari saluran air di sejumlah wilayah di Jalan Yunus 2, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk.

Sebanyak tiga RT  yaitu RT 004, 005, dan 006 yang ketiganya terletak di RW 6 Kelurahan Sukabumi Utara.

Air limbah tersebut memiliki warna-warna cerah yang berubah setiap harinya dan muncul di jam-jam tertentu.

Kondisi tersebut telah berlangsung selama satu bulan belakangan. Warga terganggu karena cairan limbah tersebut menimbulkan bau tak sedap.

Baca: Limbah Tekstil Diduga Cemari Saluran Air di Kebon Jeruk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com