BOGOR, KOMPAS.com - Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Muhammad Akbar terhadap istrinya, Indria Kameswari dinilai masih menyisakan misteri. Diduga, ada orang lain yang membantu Akbar melarikan diri setelah membunuh istrinya itu.
"Benarkah ada dugaan orang lain yang membantu pelarian tersangka dari rumah ini ke Batam?" ujar Aiman Wicaksono dalam program "Aiman" yang tayang di Kompas TV, Senin (11/9/2017).
Aiman mengatakan, berdasarkan informasi, pelaku sudah memiliki tiket ke Batam pada hari sebelum pembunuhan Indria.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Bimantoro Kurniawan mengungkapkan, berdasarkan rekaman CCTV, Akbar tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma ditemani oleh dua orang. Kedua orang tersebut diduga adalah orang terdekat Akbar.
"Masih kita dalami terkait dua orang tersebut. Saat ini kita akan lakukan penyidikan untuk memintai keterangan terhadap dua orang tersebut," lanjut Bimantoro.
Baca: Besok, Polisi Akan Periksa Kakak Tersangka Pembunuh Pegawai BNN
Setidaknya ada tiga hal yang dianggap masih menjadi tanda tanya, yakni soal motif pembunuhan yang belum terungkap, keberadaan senjata api yang diduga digunakan untuk membunuh Indria yang belum ditemukan, dan tujuan Akbar membawa 3 butir peluru ke Bandara Halim Perdana Kusuma usai membunuh Indria.
Mengenai sejumlah kejanggalan tersebut, Bimantoro mengatakan masih melakukan penyelidikan.
"Masih kita lakukan penyelidikan terkait informasi tersebut. Kita akan kembangkan terus apakah pembunuhan ini direncanakan sebelumnya," kata Bimantoro.
Program Aiman kali ini mengambil tema "Di Balik Pembunuhan Pegawai BNN". Pada pembahasan kali ini, Aiman melakukan investigasi dengan mendatangi langsung tempat kejadian perkara di Perumahan River Valley, di Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Di perumahan inilah, dulunya Akbar dan Indira bersama dengan satu anak mereka yang masih berusia 4 tahun tinggal.
Baca: Sakit, Tersangka Pembunuh Pegawai BNN Dilarikan ke RS Polri
Dalam usaha menelusuri kejanggalan yang terjadi dalam kasus ini, Aiman sempat menemui koordinator petugas pengamanan kompleks dan tetangga yang pertama kali mengetahui kasus pembunuhan tersebut.
Dari keterangan yang diperoleh Aiman dari koordinator petugas pengamanan kompleks yang bernama Maulana, diketahui Akbar terlihat meninggalkan kompleks perumahan dengan tergesa-gesa usai membunuh Indira. Ia bahkan meninggalkan anaknya seorang diri di rumah, tentu saja dengan jasad Indira.
"Benarkah ini kasus pembunuhan biasa, atau ada hal lain terkandung di dalamnya?" ujar Aiman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.