DEPOK, KOMPAS.com - DPRD Kota Depok meminta Pemerintah Kota tak melanjutkan penerapan sistem satu arah (SSA) di sejumlah jalan di kota tersebut.
Dewan menilai SSA yang kini diuji coba telah menimbulkan masalah baru, yakni meruginya para pelaku usaha yang berjualan di lokasi penerpan SSA.
Selain merugikan pedagang, DPRD juga menganggap penerapan SSA belum menunjukan hasil positif dalam upaya mengurangi kemacetan. Hal yang dicontohkan adalah kemacetan yang masih terjadi pada akhir pekan.
"Kalau memang hasil dari SSA tidak maksimal dan tetap macet ya sudah dikembalikan ke awal. Biar ekonomi masyarakat sekitar tidak terganggu," kata Ketua DPRD Kota Depok Hendrik Tangke Allo kepada Kompas.com, Selasa (12/9/2017).
Menurut Hendrix, Pemerintah Kota Depok tidak boleh hanya mendengarkan masukan dari warga yang tidak bermukim di lokasi penerapan SSA.
Sebab, mereka dinilai bukan pihak yang terkena dampak dari penerapan SSA. Harusnya, kata Hendrix, Pemkot mendengar keluhan dari warga yang bermukim di lokasi penerapan SSA.
Baca: Simalakama Sistem Satu Arah di Depok
Hendrix mencontohkan warga yang bermukim di kawasan Kampung Lio, Kampung Sawah, Perumnas Depok 1 dan Depok Jaya.
"Jalan-jalan alternatif seperti di Lio dan Perumnas Depok 1 sekarang jadi macet. Belum lagi di lokasi jalan yang jadi SSA jadi rawan kecelakaan. Ini kan masalah baru yang tidak boleh diabaikan," ujar Hendrik.
Penerapan SSA di kedua jalan ini kemudian dilanjutkan dengan penerapan sistem yang sama di Jalan Arif Rahman Hakim pada pertengahan Agustus. Setelah sekitar sebulan berjalan, uji coba penerapan SSA di tiga ruas jalan ibarat buah simalakama.
Di satu sisi sistem ini dinilai berhasil menekan tingkat kemacetan di Depok. Namun, di sisi lain, penerapannya telah menyebabkan penurunan omzet para pedagang yang berjualan di Jalan Dewi Sartika.
Baca: Kenapa Pedagang Menganggap Sistem Satu Arah di Depok Merugikan?
Kondisi inilah yang membuat para pedagang berunjuk rasa di depan Balai Kota Depok pada Kamis (7/9/2017).
Dalam aksinya, massa meminta Wali Kota Depok Idris Abdul Somad agar menghentikan penerapan SSA di Jalan Dewi Sartika. Sebab, massa beralasan sejak mulai diuji coba sejak akhir Juli 2017, omzet pendapaatan usaha mereka menurun.
Namun, dari kajian Dinas Perhubungan, SSA telah mengurangi tingkat kemacetan. Ada tiga paramater yang digunakan dalam evaluasi terhadap penerapan SSA di Depok, yakni kecepatan kendaraan, waktu tempuh dan panjang antrean.
Dari tiga paramater tersebut, Dishub Depok menyatakan seluruhnya menunjukan adanya peningkatan terhadap kinerja jaringan jalan di Depok.
Baca: Kadishub Depok: Masyarat Akan Terbiasa dengan Sistem Satu Arah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.